Barangkali, keinginan yang paling susah dipastikan adalah tempat, waktu, cara, dan tempat kematian. Â Itu sepenuhnya rahasia Yang Maha Kuasa. Â
Kendati untuk kasus tertentu mungkin bisa diprediksi. Seorang lansia sakit yang dirawat di rumah, misalnya, Â tentu boleh berharap meninggal di ranjangnya malam hari saat tidur lelap. Itu kerap terjadi, bukan?
Jika kematian adalah suatu peristiwa yang terencanakan oleh individu, dengan alas motif subjektif seperti di atas, maka boleh dikatakan kematian adalah suatu tindakan sosial.Â
Saya akan coba buat lebih jelas.
***
Begini. Kita mulai dari arti tindakan sosial. Suatu tindakan individu, kata sosiolog Max Weber, adalah tindakan sosial bila memiliki makna atau motif subyektif dan diarahkan kepada orang lain, baik itu sebagai aksi maupun reaksi.Â
Tindakan sosial individu dengan demikian terjadi dalam konteks interaksi sosial antar-individu atau antara individu dan kelompok. Â
Weber membedakan empat tipe tindakan soaial individu berdasar motif subjektif yang mendasarinya:
- Tindakan rasional instrumental yaitu tindakan berdasar perhitungan individu atas aspek untung-rugi. Contoh: Joko menolong tetangganya karena ada imbalan uang rokok.
- Tindakan rasional berbasis nilai yaitu tindakan yang dituntun keyakinan individu pada suatu nilai sosial. Contoh: Joko menolong tetangganya karena takin ada pahalanya.
- Tindakan afektif yaitu tindakan yang dipicu oleh  kondisi dan orientasi emosi individu. Contoh: Joko menolong tetangga karena sedang naksir anak gadisnya. Â
- Tindakan tradisional yaitu tindakan individu yang dilakukan karena sudah kebiasaan turun-temurun. Contoh: Joko menolong tetangganya karena tuntutan tradisi sambatan.
Pertanyaannya, tentu saja, termasuk tipe tindakan sosial manakah kematian, jika ia dipahami seperti itu?
Perlu diingat, empat tipe tindakan sosial menurut Weber itu adalah tipe ideal. Maksudnya tak ada tindakan dengan motif tunggal. Keempat motif subjektif itu pasti ada sebagai dasar. Tapi ada satu yang dominan. Nah, jenis tindakan diidentifikasi menurut motif dominan itu.
Motif subjektif di balik kematian sebagai tindakan sosial bisa diungkap berdasar kasus. Satu dan lain kasus beda motifnya, walau masih dalam lingkup empat tipe ideal Weber.