Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Revolusi Ucapan Selamat: Dari Kartu Fisikal ke Chat Digital

5 Mei 2022   22:01 Diperbarui: 6 Mei 2022   17:15 1172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kartu ucapan Selamat Idul Fitri. Foto: Kompas.com/Retia Kartika Dewi

Kenapa bisa begitu? 

Itulah implikasi revolusi moda ucapan selamat dari kartu fisikal yang individual ke chat digital yang massal. 

Itu gejala yang berlaku dalam ragam momen selamatan. Tidak saja pada momen Idul Fitri atau Lebaran.  Tapi juga pada momen Natal, Tahun Baru, dan Imlek. Bahkan pada momen promosi jabatan, wisuda, pernikahan, kelahiran, ulang tahun, dan kematian.

Dan kita, sadar atau tidak, telah ikut terbawa dalam pergeseran itu.

Mohon izin untuk menjelaskan, seturut pemahaman saya, ya.

Ragam pilihan kartu ucapan di toko (Foto: Ardenn)
Ragam pilihan kartu ucapan di toko (Foto: Ardenn)

Era Kartu Fisikal yang Individual

Sampai penghujung 1990-an, kartu fisikal masih menjadi moda utama penyampaian ucapan selamat.

Saya akan bagikan pengalaman di Jakarta untuk memberi gambaran.

Waktu itu, sehari-hari, kartu ucapan untuk aneka momen lazim dijual di toko buku besar. Semisal di jaringan toko buku Gramedia dan Gunung Agung.

Tapi, tiap menjelang Natal dan Idul Fitri, kartu ucapan dijual juga di berbagai pasar swalayan atau supermarket. Antara lain di jaringan pasar swalayan Metro, Hero, dan Matahari.

Tiap tahun selama dekade 1990-an itu di Jakarta, setiap menjelang Natal dan Idul Fitri,  saya dan istri selalu disibukkan dengan kegiatan pengiriman kartu ucapan kepada kerabat dan sahabat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun