Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ambisi Pontius Pilatus: Gubernur Tiga Periode

16 April 2022   21:02 Diperbarui: 16 April 2022   21:03 1044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang jelas, sejarah mencatat Pilatus  menjadi gubernur daerah jajahan di Yudea selama 10 tahun saja (tahun 26-36). Misalkan satu periode 5 tahun, berarti cuma 2 periode saja, bukan? Ya, sudah untunglah gak dipecat Kaisar Tiberius di tengah periode kedua.  

Terlalu sedikit catatan tentang Pilatus sehingga tak banyak yang diketahui tentangnya. Dari sedikit catatan itu, diketahui Pilatus adalah gubernur yang gemar menerapkan pendekatan militeristik. Membungkam unjuk rasa rakyat Yudea dengan kekuatan tentara Romawi.

Sepertinya pendekatan militeristik itu memang khas daerah jajahan. Indonesia di era pejajahan Belanda juga begitu, bukan.  Mungkin para Gubernur Jenderal Hindia Belanda dulu belajar dari sejarah Pilatus.

Tapi warisan terbesar Pilatus bagi para pejabat pemerintahan tentu saja bukan pendekatan militeristik, melainkan laku "cuci tangan" (lepas tanggung-jawab).  Setidaknya itulah yang kerap dipertontonkan para pejabat di negeri tercinta ini.

Padahal, dari Kisah Sengsara Kristus, yang dipanggungkan setiap Perayaan Paskah, ada laku yabg semestinya diteladan oleh para pejabat negeri, yaitu laku "cuci kaki sesama" (kewajiban pemimpin menjadi pelayan bagi sesama/rakyat). Yesus telah melakukan itu kepada para muridnya saat Perjamuan Terakhir.

Tapi, laku "cuci tangan sendiri" ala Pilatus memang lebih mudah diteladan ketimbang laku "cuci kaki sesama" ala Yesus Kristus. Begitulah tabiat manusia, cenderung cari aman sendiri. (eFTe)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun