Setahu Poltak, toksoplasma itu ada di tinja kucing yang memakan tikus terinfeksi parasit itu. Bukan di bulunya.Â
Tapi sudahlah. Â Bagi Poltak, ujaran keliru dari istri yang uring-uringan bisa saja menjadi kebenaran. Â Waspadalah, wahai para suami.
Terpikir oleh Poltak, jangan-jangan para tikus di pekarangan rumahnya sudah terinfeksi toksoplasma. Â Lalu kucing belang sialan itu mungkin penganut pola konsumsi sehat. Pantang makan tikus yang terinfeksi toksoplasma.Â
Jika benar begitu alasannya, maka tiduran di atas karpet kaki adalah pilihan bijak bagi kucing itu.
Tapi kucing belang itu sekali sialan tetap sialan. Â Kalau tak ada gunanya, buat apa dia ada di pekarangan rumah Poltak. Â
Kehadirannya hanya menambah sesak ekosistem pekarangan saja.  Juga bikin para kadal dan cicak ketakutan. Khawatir  kegigit atau keinjak kucing itu.
Rapat keluarga Poltak memutuskan, kucing belang itu harus diusir permanen dari pekarangan. Â
Tapi Poltak belum tahu cara mengusirnya. Karena dia pembaca setia Kompasiana, dia berharap ada kompasianer yang menulis artikel tip n trik "1001 Cara Bijak Mengusir Kucing Liar dari Pekarangan".Â
Poltak kini rajin memelototi halaman muka Kompasiana. Â Sebab dia yakin, artikel dengan judul seperti itu pasti akan jadi Artikel Utama. (eFTe)
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H