Somplak itu keren, kompak itu cemen. -Felix Tani
Kompak ora kompak waton somplak. Kompak tak kompak yang penting (otak) somplak.
Pepatah di atas meniru pitutur Jawa "Mangan ora mangan waton kumpul". Maksudnya, persatuan di antara kita lebih penting ketimbang kebutuhan perut masing-masing.
Logikanya begini. Kalau kita bersatu, maka lebih mudah bekerjasama untuk memenuhi kebutuhan perut secara adil. Sebaliknya, kalau masing-masing mendahulukan perut sendiri, maka yang akan terjadi adalah rebutan berujung kelahi.
Jelas di situ, fokus atau tujuannya adalah "persatuan" (waton kumpul) dan strategi pencapaiannya adalah "askese" atau "penyangkalan kepentingan lahiriah pribadi" (mangan ora mangan).
Gak ada yang protes, kan? Sarujuk ora sarujuk meneng ae, inggih?
Sekarang tentang semboyan "Kompak ora kompak waton somplak!" Â Kompak tak kompak yang penting (otak) somplak.
Fokus pada frasa "waton somplak", ya. Secara harafiah somplak itu artinya sompek, tercuil sedikit di tepi atau pinggiran. Semisal piring, pinggirannya tercuil dikit. Namanya jadi piring somplak.
Kalau dikenakan pada manusia, label somplak itu menunjuk pada "otak tercuil sedikit". Maka dikatakan "otak somplak".
Indikator otak somplak itu, ya, "kompak ora kompak". Â Maksudnya perilaku yang menyimpang dari keumuman. Pikiran, tindakan, dan perangkatnya beda sendiri. Pokoknya, lain dari yang lain, deh.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!