Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Pemenang K-Award 2021 Kembalikan Hadiah?

28 Desember 2021   06:35 Diperbarui: 28 Desember 2021   16:55 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bangsa kita memang jago menguntai kata-kata penghiburan. Hei, coba kalo loe ada di posisi David, Guido, Tonny, Indra, dan Dewi hari ini. Masih bisa tawakal loe-loe  pade?

Memang sakit dipehape Admin K itu. Engkong sudah  merasakannya. Dulu dijanjiin dapat K-Rewards, sampai-sampai Engkong berani ngutang soto Mas Karso, eh, ternyata realisasinya zonk. Akibatnya Engkong terllit utang soto yang  takkan lunas tujuh turunan. Soalnya keturunan Engkong gak ada yang jadi kompasianer.

Tapi, kalau dipikir-pikir, para millenial tua pemenang K-Award itu rada fragile juga ya. Baru kena pehape hadiah Rp 2 juta tapi faktanya Rp 1 juta sudah pada broken heart. Bahkan sampai mikir ghosting segala dari K. Lha, engkong aja dijanjiin tujuh Presiden RI bakal adil-makmur, dan sampai hari ini belum terpenuhi, woles aja tuh. 

Atau coba bandingkan dengan hadiah juara pertandingan silat dan panjat tebing Bupati Pandeglang Cup yang viral baru-baru ini. Juara silat Rp 45,000, juara panjat tebing Rp 95, 000, potong pajak pula. Padahal anggaran event Rp 150 juta. Itu para juara woles aja. Netizen aja yang riuh bin julid.

Tapi ada hikmahnya kasus hadiah "luar biasa" itu viral. Bupati Pandeglang marah besar. Lalu merogoh kocek Rp 57 juta untuk tambahan hadiah. Sambil berjanji akan memecat Kadispora, penyelenggara lomba. Masih untung gak potong gaji segala.

Apakah Admin K terinspirasi kasus Bupati Pandeglang Cup?  Entahlah. Yang jelas Engkong Felix tak setuju kalau Admin K dipecat gara-gara kasus degradasi nilai K-Award 2021 dari Rp 2 juta jadi Rp 1 juta. Cukuplah jika Admin K mengakui adanya kesalahan. Terserah kesalahannya apa.

Solusinya begini. Jelaskan bahwa nilai Rp 1 juta itu sebenarnya cuma panjar. Lalu segera lunasi dengan mengirim Rp 1 juta lagi. Pajak ditanggung Admin K. 

Tambahan itu kecillah, cuna Rp 5 juta. Lha bayar K-Rewards aja mampu kok  Rp 4-7 juta untuk kompasianer papan atas.

Tapi memang ada cilakanya. Mas Nurul, kata David, sudah berdalih K sedang "krisis keuangan".  Alasan aneh untuk sebuah korporasi. 

Begini, ya, Mas Nurul. Menurut pengalaman Engkong, krisis keuangan korporasi itu masalah internal. Jadi dampak finansilnya ke dalam. Semacam pemotongan gaji karyawan atau pemotongan bonus akhir tahun. 

Krisis keuangan perusahaan tak boleh jadi alasan untuk memangkas hak finansil pelanggan, sepanjang nilainya sudah ditetapkan di awal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun