Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Orang Batak Tapi Tak Bisa Cakap Batak

6 Desember 2021   06:02 Diperbarui: 6 Desember 2021   08:55 1717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hata Batakmu marpasir-pasir."  Seorang kawan, yang mengklaim diri Batak Toba totok, menegurku saat makan siang di lapo.

Dia menilai bahasa Batakku sangat buruk. Marpasir-pasir, mengandung pasir katanya. Ibarat beras yang tercampur pasir. Buruk.

Sebenarnya saya mau mengritik balik kawan itu. Tapi saya urungkan. Tak ingin adu argumen di depan saksang dan arsik. Mengkhianati kenikmatan itu.

Tadinya saya mau bilang, bahasa Batak kawan itu juga marpasir-pasir. Sebab tercampuri oleh bahasa Indonesia. 

"Pasir" itu bukan kosa kata Batak. Dalam bahasa Batak Toba, pasir disebut rihit. Harusnya dia bilang marrihit-rihit.

O ale dongan, sebelum mengritik kawanmu, periksa diri sendiri dululah.

***

Sejatinya, sekarang ini susah menemukan orang Batak yang sehari-hari cakap Batak murni, tak berpasir-pasir. 

Percakapan orang Batak di pasar, gereja, kantor, bahkan acara adat sudah tercampur oleh serapan bahasa Indonesia atau Melayu.  

Ambil contoh kalimat ini, "Mate lampu gabe golap di jabu."  Itu bahasa Batak harian. Tahu artinya, kan? "Mati lampu sehingga gelap di rumah". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun