Untunglah Engkong menemukan singkong di warung samping pintu masuk kuburan wakaf di pasar belakang Gang Sapi. Teringat di rumah ada gula kelapa, kelapa parut, gula pasir, garam, pohon pisang, dan rumpun pandan, maka engkong putuskan bikin ketimus sendiri.
Beginilah aksi kenthir Engkong bikin ketimus sendiri di Gang Sapi:
- Singkong 1.25 kg dikupas dan dicuci sampai putih bersih. Kupas pakai pisau, jangan pakai gigi macam marmut. Cuci pakai air kran, jangan pakai pemutih.
- Parut singkong menggunakan mata parut yang paling kecil. Jangan pakai mata parut besar, sebab kamu bukan sedang bikin gaplek. Kerja memarut ini berat, berkeringat, dengan risiko ada tetes keringat jatuh ke wadah parutan. Biarkan saja, itu signature.
- Campurkan langsung bahan-bahan berikut pada singkong parut tadi: 125 gram rajangan gula kelapa, 3 sdm munjung gula pasir, 0.5 butir kelapa yang sudah diparut, dan 1 sdt garam halus. Aduk sampai rata pakai sendok yang dipegang dengan tangan kanan. Jangan pakai tangan kiri (itu untuk cebok).
- Bungkus bahan-bahan yang sudah tercampur itu dengan daun pisang. Bentuknya memanjang , bisa agak bulat seperti lontong, bisa juga agak gepeng seperti  arem-arem keinjek. Jangan lupa menaruh potongan daun pandan untuk mendapatkan sensasi bau musang.
- Masukkan ketimus mentah ke dalam dandang yang sudah diisi air, nyalakan kompor, lalu kukuslah sampai 44 menit. Durasi ini sesuai formula numerologi: Â 4 + 4 = 8, angka keberuntungan; 4 x 4 = 16, 1 + 6 = 7, angka kesempurnaan. Memasak ketimus selama 44 menit akan menghasilkan ketimus matang dengan rasa sempurna, sehingga menguntungkan kalau dijual.
Setelah matang, tibalah waktunya menikmati ketimus kenthir ala Gang Sapi. Caranya, lucuti daun pisang pembungkus ketimus sampai dia telanjang bulat. Pandangi dulu bentuknya yang seksi merangsang. Cium aroma wanginya yang menimbulkan gairah. Jilat-jilat dulu untuk sensasi rasa. Lalu masukkan ke dalam mulut, gigit, dan kunyah sambil merem-melek. Hmmm, nikmat.
Saran pelengkap. Secangkir teh manis, atau kopi, akan mengamplifikasi kenikmatan ketimus. Dan kehadiran istri atau suami disampingmu sudah pasti akan mengglorifikasi kenikmatannya.Â
Jangan kau lupa bersyukur pada Tuhanmu, atas karunia kenikmatan hidup yang diberikannya lewat perantaraan ketimus. Tak ada yang lebih penting dari itu. (eFTe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H