Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Poltak #081] Pelangi di Mata Bening

16 November 2021   06:17 Diperbarui: 16 November 2021   08:43 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kolase foto oleh FT (Foto: kompas.com/dok. istimewa)

"Dolok Simanuk-manuk. Persemayaman Namartua Simanuk-manuk.  Roh pelindung Pantapan."

Berta tertarik. "Kalau kita minta sesuatu kepada Namartua Simanuk-manuk, apakah dikabulkan?"

 "Tidak. Mintalah kepada Tuhan. Maka akan dikabulkan. Begitu kata Guru Gayus, kan?"

Berta terdiam. Sebal. Mengapa Poltak tak menanyakan permintaannya. Atau, mungkinkah Poltak sudah tahu?  Dia hanya ingin minta Poltak membatalkan cita-citanya jadi pastor.

"Hoi!" Suatu teriakan kejut membuat Poltak dan Berta terlonjak berdiri. Kaget setengah mati.

"Bodat kalian!" Poltak memaki Binsar dan Bistok, tukang bikin kaget itu.  Mereka juga baru memindahkan kerbaunya ke bagian barat sabana.

Binsar dan Bistok tergelak-gelak. Puas bikin kaget. Tak hiraulah mereka pada makian Poltak.  

"Bah! Kalian marhalleti di sini, ya?" tanya Binsar, menyangka Poltak dan Berta sedang marhalleti, pacaran.

"Aku hanya menjaga paribanku, Binsar!" Poltak menjelaskan.

"Bah, menjaga dan marhallet, samalah itu," tukas Bistok.

"Bedalah itu. Coba. Bistok menjaga kerbau. Berarti Bistok marhallet  dengan kerbau?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun