Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merokok Itu Soal Budaya, Bukan Bahaya

10 Oktober 2021   07:50 Diperbarui: 10 Oktober 2021   12:30 811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi merokok (Foto: shutterstock via kompas.com)

Pemerintah? Banyak yang bisa dilakukannya. Kan, punya kuasa. Tapi dua hal ini bisa drekomendasikan. Menjadikan rokok kategori barang mewah dan, karena itu, memfasilitasi perokok dengan tempat-tempat merokok yang eksklusif dan wah. Misalnya, roof top di gerbong terdepan kereta api Argo Gede, Argo Bromo, dan argo-argo lainnya. Itu challenge banget. 

Oh, ya, perlukah melibatkan para pengkotbah atau penceramah agama? Janganlah. Biarkan mereka bicara ayat-ayat suci saja. Mungkin sambil nyambi jualan rokok. (Meni tega, jatah mbak-mbak sales promotion rokok be-rok pendek juga diembat.) 

Inilah patokan untuk para agen sosialisasi hidup tanpa rokok: logis, etis, dan estetis. Jangan bokis! (eFTe)

[1] "Pilih, Putus Cinta atau Putus Rokok", Kompasiana, 7/10/2021.

WASPADA! Tombol Anti-HL aktif!

.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun