Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Etnowisata Baktiraja, Wisata Ekologi Budaya Sawah di Kawasan Danau Toba

22 September 2021   16:12 Diperbarui: 22 September 2021   16:18 1501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proposal etnowisata Baktiraja ini keluar dari kerangka RIDPP Danau Toba Tahun 2020-2045.  Butuh keterbukaan dan keberanian pemerintah, khususnya Kementerian Parekraf, BPODT, dan Pemda untuk mengadopsinya. Etnowisata Baktiraja niscaya menjadi ikon DSP, alasan pelancong untuk berseru kagum, "Wonderful Indonesia!" (eFTe)

Rujukan:

[1] Felix Tani, "'Tragedi Sigapiton' yang Disembunyikan dari Jokowi di Danau Toba", Kompasiana, 15 Agustus 2019.

[2] Felix Tani, "Jangan Lagi Ada Perempuan Batak Telanjang di Atas Tanahnya", Kompasiana, 1 Oktober 2019.

[3] Felix Tani, "Orang Batak dan Budaya Lembahnya", Kompasiana, 25 September 2016

[4] Felix Tani, "Pak Luhut, Otorita Danau Toba Jangan Merusak Bangunan Sosial Batak", Kompasiana, 12 September 2019.

[5] Steven Bolnick, "Promoting the Culture Sector through Job Creation and Small Enterprise Development in SADC Countries: The Ethno-tourism Industry", Geneva, International Labour Office, 2003

[6]Clifford Geertz, Agricultural Involution: The processes of ecological change in Indonesia, Berkeley and Los Angeles: University of California Press, 1963.

[7] Sitor Situmorang, Toba Na Sae: Sejarah Lembaga Sosial Politik Abad XIII-XX, Depok: Komunitas Bambu, 2009.

[8] Rencana Induk Destinasi Pariwisata Prioritas (RIDPP) Danau Toba Tahun 2020-2045, Kementerian Parekraf/BPODT, 2020.

[9] Felix Tani, "Wisata Ekologi Budaya Baktiraja Tanah Batak", Kompasiana, 21 Desember 2018.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun