Acek Rudy itu aneh. Bikin pertanyaan serius. Tapi jawabannya gak ada. (Baca: Kepoin Asal-usul Pisang Ijo, Bukan Asli Kota Daeng, K. 4/9/2021)
Dia tanya asal-usul panganan pisang ijo es Makasar. Â Ternyata bukan dari Makasar, katanya. Lalu dari mana?
Acek Rudi juga gak tahu. Lha, kalau gak tahu, kok bisa bilang asal-usulnya bukan asli Makasar?
Itulah soalnya. Karena pisang ijo berkerabat dengan pallubutung, Acek sempat berpikir asal-usulnya mungkin dari Butung alias Buton.
Jelas ngawur. Buton itu kan pulau aspal. Mana ada pula pisang tumbuh di jalan aspal. Ada juga di jalan berlubang, Acek.
Acek juga merujuk legenda juru masak kerajaan yang bikin kudapan pisang ijo enak, sehingga raja lupa membunuhnya. Tapi legenda adalah legenda. Ceritanya hoaks, pesan moralnya bagus.
Sebenarnya Acek Rudy sempat berpikir pisang ijo itu berasal dari Jawa. Mungkin, kata Acek, pembuatnya bernama  Paijo. Ngarang itu. Kan bisa saja Tukijo, Sukijo, atau Markijo.
Engkong Felix punya hipotesa pisang ijo Makasar itu berasal dari Jawa. Tepatnya dia kembangan dari kudapan Jawa berbahan baku pisang segar.
Di Jawa ada dua jenis jajanan yang mirip-mirip -- atau serupa tapi tak sama -- dengan pisang ijo Makasar. Namanya mataroda dan nagasari.
Mataroda itu kudapan berupa irisan melintang pisang -- pakai pewarna hijau atau merah-- dibalut adonan singkong parut dengan aroma pandan. Disajikan dengan topping parutan kelapa, tanpa bungkus.
Sedangkan nagasari adalah irisan pisang berbalut adonan tepung beras bersantan dan beraroma pandan. Kue ini dibungkus daun pisang.
Pisang ijo Makassar itu bentuknya mirip mataroda. Hanya saja, ada topping es serut diguyur dengan air sirop gula beraroma pandan.
Lalu nama "pisang ijo" itu sendiri khas penamaan ala Jawa. Ijo itu bahasa Jawa untuk hijau. Kata itu tak ada dalam Bahasa Makasar, kata Acek.
Orang Jawa kerap menyertakan atribut ijo pada penamaan mahluk atau benda tertentu. Perhatikan nama-nama ini: buto ijo (raksasa hijau), bergola ijo (tokoh sakti dunia hitam), bajul ijo (fans Persebaya), kolor ijo (sosok misterius berkolor warna hijau), mata ijo (doyan duit), dan kacang ijo.
Nah, nama pisang ijo kloplah dengan cara penamaan mahluk dan benda ala orang Jawa. Di Makasar gak adalah itu buto ijo atau kolor ijo.
Jadi, ditinjau dari segi bahan baku utama (pisang), rasa (manis), dan penamaan, disangka keras bahwa asal-usul pisang ijo Makasar adalah Jawa.
Tapi itu masih hipotesa, sih. Mesti dibuktikan lebih lanjut secara ilmiah. Engkong usul agar UGM Yogyakarta dan Unhas Makasar mengadakan kerjasama riset untuk menemukan asal-usul pisang ijo.
Sebenarnya Poltak Center sudah mengadakan riset pendahuluan tentang pisang ijo. Kesimpulannya menggemparkan: pisang ijo adalah pisang mentah. (eFTe)
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H