Di Taman Bunga itu, Poltak mentraktir Berta makan miso. Semangkok miso harganya Rp 20. Berati Rp 40 untuk dua mangkok.Â
Masih ada sisa modal Rp 10. Poltak memesan dua gelad es doger. Harganya Rp 5 per gelas.
Habis nonton berdua, lalu duduk berduaan di taman bunga, menikmati miso dan es doger, adakah yang lebih romantis manis dari itu?Â
Hari itu hari Minggu, hari Tuhan. Taman Bunga penuh malaikat, atau mungkin peri cinta. Pacaran aman dan nyaman.Â
Kalau malam Minggu, Taman Bunga itu penuh setan. Pacaran menjadi panas dan ganas. Banyak pasangan yang suka itu. Poltak dan Berta tak terbilanglah di situ.
Puas nonton, walau lupa cerita film, kenyang makan miso dan minum es doger, hatipun senang, walau tak punya uang lagi. Orang senang gampang diajak jalab kaki. Begitulah, Berta "ho oh" saja diajak pulang jalan kaki lagi. Bergandeng tangan, mesra, tentu saja.
Nah, terbukti sudah, dengan modal Rp 100, Poltak sukses pacaran dengan Berta di suatu hari Minggu. (Celakalah kamu, hai orang yang bebal, bila masih tidak percaya juga.)
Barangkali ada yang iseng berkhayal. Kalau sekarang seorang perjaka punya modal 4.5 sen USD, apakah bisa sukses pacaran seperti Poltak tahun 1970-an. Â
Hitung saja. Rp 100 pada paruh pertama 1970-an adalah 25 sen USD. Pada kurs USD 1 sama dengan  Rp 15,000 sekarang ini, maka 25 sen USD adalah Rp 3,600.
Apakah mungkin sukses pacaran hari ini dengan modal Rp 3,600. Entahlah. Mungkin kita bisa tanyakan pada Acek Rudy. Barangkali saja dia punya tip sukses pacaran swalayan dengan modal Rp 3,600. (eFTe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H