Ibarat orang terendam banjir, permukaan air sudah sampai di bawah bibir. Â Sedikit saja riak datang, maka dia akan langsung tenggelam. Â
Begitupun dengan pandemi ini. Â Sedikit lagi tambahan waktu pembatasan sosial, apapun namanya itu, karena pandemi tak kunjung reda, maka batas toleransi mental akan terlampaui. Â Lalu kita akan mendapatkan masyarakat yang menderita stres mental.
Karena itu, ketimbang memperkarakan Dinar Candy, pemerintah dan kita yang masih punya pikiran waras, selayaknya berterimakasih kepadanya. Â Dia sudah mengorbankan tubuhnya untuk mendorong pemerintah dan rakyat agar berjuang keluar dari tekanan pandemi Covid-19. Â
Kepada para penghujat, penista, dan pelapor Dinar Candy, ada satu pertanyaan untuk kalian: Â Apa yang telah kalian lakukan untuk mendukung pemerintah dan rakyat agar dapat keluar dengan selamat dari cekaman pandemi Covid-19? (eFTe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H