Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dinar Candy dan Protes yang Seksi, Aman, dan Cerdas

6 Agustus 2021   11:36 Diperbarui: 6 Agustus 2021   15:09 970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa artinya itu?  Jelas bahwa pertumbuhan terjadi pada kegiatan ekonomi formal skala menegah dan besar.  Bukan pada kegiatan ekonomi skala mikro dan informal, ekonomi rakyat bawah.

Faktanya, di masa pandemi Covid-19, .jumlah pengangguran dan penduduk miskin bertambah.  Sampai Agustus 2020 misalnya, BPS jumlah pengangur baru bertambah sebesar 2.67 orang.  Mereka kehilangan pekerjaan karena terdampak pandemi.  Angka ini bersambung pada peningkatan jumlah penduduk miskin menjadi 27.55 juta orang (10.19%)  per September 2020. Jumlahnya naik 2.67 orang (10.73%) dibanding September 2019.

Karena itu di aras mikro, khususnya di lingkungan warga lapisan bawah,  ada pesimisme mikro. Pesimisme yang lahir dari kehilangan pekerjaan dan usaha akibat penerapan PSBB, PPKM Mikro, PPKM Darurat dan PPKM Level-4. 

Memang ada bansos untuk mereka.  Tapi, kalaupun sampai ke tangan warga, itu sifatnya "ganjal darurat".  Tak bisa menggantikan pekerjaan dan atau usaha yang hilang. 

Bagi rakyat kecil, di masa pandemi Covid-19, kehilangan mata pencaharian semudah membalik telapak tangan. Mendapatkan mata pencaharian baru, sesukar mencari jarum di tumpukan jerami. Dan soal itu jelas bikin stres.

Protes yang seksi, cerdas, dan aman

Per 4 Agustus 2021, hanya selang sehari setelah aksi bikini merah itu, berdasar aduan seseorang, Dinar ditetapkan Polres Jakarta Selatan sebagai tersangka "pelanggaraan atas dugaan tindak pidana pornografi" (Pasal 36 UU Pornografi Nomor 44/2008). Ancaman hukumannya 10 tahun penjara atau denda Rp 5 miliar. 

Itu berlebihan. Pelapor berlebihan dan Polres juga berlebihan (over-reaktif) langsung menetapkan Dinar sebagai tersangka. Mestinya kasus itu bisa dilihat dari sisi yang berbeda. Tidak dari sisi pornografi, tapi dari sisi kebebasan menyatakan pendapat.

Aksi Dinar itu sangat inovatif sebagai mode protes sosial.  Aksi bikini merah di pinggir jalan itu tergolong protes yang seksi, aman, dan cerdas.  

Seksi tapi takvulgar.  Karena tubuh Dinar, sejauh foto yang beredar,  sebenarnya tersembunyi di balik karton besar. Karton itu dipegang di depannya menutupi badan dari leher sampai dengkul. Kecuali seseorang iseng melihat dari samping atau belakang, barulah tampak tubuh berbikini merahnya.  

Aman karena sesuai prokes Covid-19.  Dinar sendirian, menggunakan masker dan kacamata hitam.  Jalanan juga gak rame-rame banget.  Tak ada orang berhenti atau berkerumun menonton aksinya.

Cerdas karena efektif, baik secara simbolik maupun politik.  Tampil berbikini di pinggir jalan adalah pernyataan simbolik tentang keinginan untuk bebas.  Merdeka dari keadaan stres akibat  pandemi Covid-19.  Termasuk keinginan  lepas dari kungkungan prokes Covid-19. Secara  spesifik mau lepas dari bekapan PPKM Level-4 yang "terpaksa" dilakukan pemerintah untuk menekan pandemi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun