Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Poltak #063] Dokter Gigi Gadungan dari SD Hutabolon

25 Juni 2021   17:02 Diperbarui: 26 Juni 2021   08:33 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tungkolon, Gurunami.  Amangoi, sakit kalilah ini.  Saitku goyang pula.  Matilah aku."  Bukannya menjawab pertanyaan, Polmer malah mengeluhkan sakit giginya.  Saru geraham kecilnya di rahang kiri bawah tungkolon, berlubang.  Satu sait, taring, di rahang kanan bawah goyah.  

"Bah, tungkolon itu karena kau jorok, Polmer. Kurasa, tak pernah gosok gigi kau itu.  Kalau saitmu itu, memang sudah umurmu untuk ganti gigi taring bawah."  Guru Paruhum menjelaskan ikhwal sakit gigi Polmer.

Anak-anak SD Hutabolon memang jarang gosok gigi menggunakan sikat dan pasta.  Alat dan bahan pembersih gigi buatan kota itu tergolong mewah untuk keluarga mereka. Lazimnya, anak-anak itu menggosok giginya menggunakan daun simaroma-oma, sejenis rumput air atau rawa berdaun jarum.

"Amangoi, sakit kalilah ini, Gurunami," keluh Polmer memelas.  Samson Hutabolon itu betul-betul tak berdaya dibikin bakteri renik yang menggerogoti gerahamnya.  Sebenarnya, itu adalah upah anak jorok.

"Gurunami, kurasa aku bisa mengurangi sakit Si Polmer."  Poltak menawark gan bantuan. Dia tak tega juga melihat kawannya itu menderita.

"Bagaimana, Poltak."

"Aku bisa cabut saitnya yang goyah.  Aku diajari ompungboruku caranya."

"Betul begitu?" Guru Paruhum ragu.  "Polmer, maju kau ke depan.  Kau juga, dokter gigi Poltak."  Guru Paruhum sekarang yakin pada Poltak.

Polmer duduk di kursi Guru Paruhum. Poltak bersiap melakukan aksi cabut gigi pakai jari. 

"Buka mulutmu, Polmer!"  perintah Poltak.  

Polmer membuka mulutnya lebar-lebar. Giginya kuning berkerak jorok tampak jelas. Gigi taring di rahang kanan bawah tampak sudah oglek.  Ibarat kata, ditiup saja, itu gigi langsung tumbang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun