"Ajari kami cara menulis makalah." Itu permintaan teman-teman sekantor yang sedang menjalani tugas belajar. Kuliah lagi, sambil tetap bekerja, demi peningkatan kompetensi.Â
"Baca saja buku-buku cara menulis karya ilmiah," begitu selalu jawabku.
Mereka tahu, aku pernah mengajar di Perguruan Tinggi. Juga, sampai kini bergiat sebagai periset lepas. Kadang masih menjadi narasumber seminar dan diskusi. Otomatis juga masih menulis makalah. Selain, terkadang, menulis artikel ilmiah populer untuk media cetak.
Karena berulang-kali diminta, hatiku luluh juga. Lalu, suatu sore selepas jam kerja formal, teman-teman itu kuminta berkumpul di ruang rapat. Kepada mereka kupaparkan secara ringkas cara sederhana menulis makalah ilmiah. Tentu cara seturut pengalamanku, pengetahuan, dan praktik.
Tak ingin menjadi manusia pelit, saya hendak bagikan di sini cara menulis makalah ilmiah itu. Barangkali ada gunanya bagi para pemula, semisal murid-murid SMA kelas tiga dan para mahasiswa tahun pertama dan kedua. Juga para pekerja yang kuliah lagi, setelah bertahun-tahun meninggalkan tradisi ilmiah di kampus.Â
Terpumpun pada Satu Masalah Satu Tujuan
Saya mulai dari batasan (definition) makalah ilmiah. Itu adalah suatu paparan analitik objektif tentang suatu permasalahan dengan maksud memberikan penjelasan logis dan simpulan solutif.Â
Berdasar batasan itu, sedikitnya ada empat ciri makalah. Petama, dia terpumpun (focused) pada suatu masalah ilmiah dalam suatu topik kajian. Lalu, kedua, bersifat analitis dan, ketiga, memberikan penjelasan logis. Terakhir, keempat, harus memberikan simpulan bersifat solutif, baik itu teoritis ataupun praktis.
Ciri pertama itu menunjuk pada masalah, sedangkan ciri ketiga dan keempat menunjuk pada tujuan. Ciri kedua menunjuk pada cara mencapai tujuan.
Contoh, topik makalah adalah konflik sosial dalam pemanfaatan jalan di perkotaan. Tentu ada banyak ragam konflik di situ. Tapi, jika hendak menulis makalah, baiknya dipumpunkan pada satu masalah saja. Misalnya masalah konflik penggunaan jalan antara pesepeda dan pemotor.Â
Tujuannya, juga satu, misalnya untuk menganalisis struktur konflik antara kedua kelompok sosial pengguna jalan itu. Nanti hendak disimpulkan struktur konflik lalu, berdasar itu, ditawarkan solusi rekonsiliasi.Â