Ujaran Puan agar pemimpin jangan sibuk main medsos tapi harus turun ke tengah masyarakat, dengan demikian tak relevan untuk Ganjar. Â Memang tak harus ditafsir untuk Ganjar. Â Bisa saja ujaran itu dilontarkan ke Anies Baswedan, Gubernur Jakarta, bukan? Â
Penganut argumen "manusia jerami" mungkin bilang, tapi kan elektabilitas Ganjar paling mencuat di antara kader lain PDI-P berkat medsos? Nama Puan bahkan tidak muncul sama sekali dalam hasil-hasil survei elektabilitas. Â Ya, benar, tapi mengapa harus menyalahkan Ganjar? Â Bukan dia yang mengajukan namanya untuk masuk pertanyaan survei. Â Tapi para tukang survei itulah yang memasukkan nama Ganjar. Â
Benarkah Puan Maharani digadang sebagai Capres RI 2024 dari PDI-P?
Dalam tradisi PDI-P, kata putus nama Cawalkot, Cabub, Cagub sampai Capres ada di bibir Ketua Umum Partai. Â Sekarang berarti di bibir Megawati. Sekarang coba cari data, apakah Megawat pernah mengeluarkan pernyataan resmi bahwa Capres RI dari PDI-P untuk tahun 2024 adalah Puan Maharani? Sejauh ini belum ada.
Lalu dari mana datangnya isu Puan adalah Capres 2024 dari PDI-P?  Jelas isu itu dilontarkan faksi-faksi pro-Puan di tubuh PDI-P, untuk alasan yang pasti berkait dengan pengamanan kepentingan-kepentingan politik, ekonomi, dan sosialnya.  Lalu juga dari pihak luar-PDI-P, untuk tujuan-tujuan yang mungkin dimaksudkan menggembosi  PDI-P. Â
Isu Puan sebagai Capres 2024 untuk menggembosi PDI-P? Â Mengapa tidak. Â Perhatikan ada dua isu ujaran Puan yang telah digoreng supaya gosong dan bau. Â Pertama, ujarannya agar Sumatera Barat mendukung Pancasila dan. kedua, ujarannya agar Mesjid Istiqlal terbuka untuk umum, termasuk untuk non-Muslim. Â
Dua ujaran itu telah digoreng sedemikian rupa menjadi risakan untuk Puan, dengan maksud menunjukkan bahwa dia tak punya kualitas sebagai Capres 2024. Kalau PDI-P kemudian menyatakan Puan sebagai Capres 2024, maka ujaran itu akan digunakan sebagai amunisi untuk menggembosi Puan dan PDI-P sebagai partai pengusungnya. Â
Karena Puan belum resmi dinyatakan sebagai Capres 2024 dari PDI-P, maka simpulan Ganjar telah melangkahi Puan sebagai Capres 2024 atau mendahului keputusan Ketua Umum PDI-P sama sekali tidak berdasar. Â Simpulan semacam itu hanyalah spekulasi politis yang dilontarkan di atas mitif-motif kepentingan pribadi dan kelompok.
Lalu apa maksud di balik permainan politik PDI-P ini?
Pengurus PDI-P itu bukanlah politisi-politisi kemarin sore.  Mereka tahu persis apa yang mereka sedang lakukan dan hasil apa yang dicari.  Jelas bahwa PDI-P tak akan sudi membenturkan satu dan lain kadernya sendiri.  Apalagi kader-kader yang berbasis di Jawa Tengah.  Hal itu sudah terbukti pada kasus Gibran Rakabuming, sekarang Walikota Solo.
Puan dan Ganjar tidak sedang perang dingin, apalagi sedang berbenturan kepentingan untuk menjadi Capres 2024. Jika Puan tak mengundang Ganjar, itu bukan langkah personal Puan, tapi bagian dari strategi partai. Â Itu pasti bagian dari keputusan politik internal Ketua Umum. Â Menurut tradisi partai, tak mungkin Puan mengambil sikap politik sendiri seperti itu.