Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kegagalan Rocky Gerung dalam Ujaran "Jokowi Produk Gagal"

11 Maret 2021   12:49 Diperbarui: 12 Maret 2021   10:19 1742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitupun, jika dalam ujaran lanjut RG bilang Presiden Jokowi adalah "manusia kontradiktif" (man of contradiction), maka dia sepenuhnya keliru. Sebagai presiden, Jokowi sangat konsisten dengan kebijakan prioritas penggunaan komponen dalam negeri dalam proyek-proyek nasional. Baru-baru ini seorang direktur Pertamiba telah dipecatnya lantaran mengimpor pipa yang bisa dibelu dalam negeri. 

Hanya jika produksi domestik tak mencukupi atau tak memenuhi syarat, maka impor produk asing harus dilakukan. Hal itu berlaku untuk misalnya kedele dan beras. Tentu akan ada pertanyaan, apakah misalnya produksi beras domestik tak mencukupi? Ya, tinggal hitung neraca produksi-konsumsi plus stok.

Saat RG mencabut ujaran Presiden Jokowi dari konteksnya yang bersifat khusus, lalu meletakkannya dalam konteks umum, maka dia sebenarnya sedang memainkan argumen "manusia jerami" (strawman argumen).  Dia bikin isu sendiri, lalu dia hajar isu itu, sampai dia merasa puas dan menang sendiri.

Dalam acara aduwicara Rossi itu Emmy Hafizd, salah seorang narawicara, sempat menyindir RG sebagai "produk gagal, intelektual gagal." Saya tak hendak mengatakan begitu. Tapi jelas, sependek pemahaman saya, ujaran atau argumen RG itu cacat logika, tidak masuk akal sehat.

Jika artikel ini saya kategorikan humor, maka itu karena saya tertawa geli mendengar ujaran RG yang kocak itu.  Bagi saya, RG adalah seorang komedian berbasis sains, yang jerap melontarkan lelucon-lelucon pseudo-sains yang cerdas dan menghibur. 

Pak Jokowi, saya pikir, juga selalu terbahak saat mendengar kritik pseudo-sains RG terhadapnya, sebagai persona ataupun presiden. Bangsa ini, bagaimana pun juga,  memerlukan kehadiran seorang penghibur cerdas. (*)

 

Rujukan:

[1] Acara aduwicara Rossi, "Jokowi: Miras Batal, Benci Produk Asing", Kompas TV, 5 Maret 2021.

[2] "Jokowi:  Gaungkan Benci Produk Asing!" detik.com, 4/3/2021; "Benci Produk Asing, Jokowi: Gitu Aja Ramai", okezone.com, 5/3/2021.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun