Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Kompasianer Lebih Suka Baca Artikel Bermutu Rendah

12 Februari 2021   20:03 Diperbarui: 12 Februari 2021   20:10 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ngopi dulu sebelum baca (Dokpri)

Ceteris paribus, Kompasianer lebih suka baca artikel bermutu rendah. Ketimbang baca artikel bermutu tinggi. 

Itu kesimpulan penelitian cepat. Sampelnya adalah dua artikel saya yang tayang di Kompasiana hari ini, Jumat, 12 Februari 2021. Satu artikel bermutu tinggi, datu lagi bermutu rendah.

Ukuran mutu tinggi dan rendah itu penilaian subyektif saya sendiri. Jadi takperlu diributkan. Takada yang bisa diperebutkan.

Ini adalah tangkapan layar data artikel bermutu tinggi pada pukul 18.30 WIB.

Dokpri
Dokpri
Perhatikan! Sampai pukul 18.30 WIB, atau sekitar 12 jam setelah tayang (pukul 06.27 WIB), artikel bermutu tinggi itu ganya memperoleh 86 pageviews, 16 rating, dan 5 komentar.  

Lalu, ini tangkapan layar data artikel bermutu rendah pada pukul 18.30 WIB.

Dokpri
Dokpri
Lihatlah! Sampai pukul 18.30 WIB, atau sekitar 3.5 jam setelah tayang (pukul 14.57 WIB) artikel bermutu rendah itu telah meraih 66 pageviews, 15 rating, dan 7 komentar.

Apa kesimpulannya? Begini: artikel bermutu rendah lebih cepat meraih angka pageviews, rating, dan komentar yang lebih tinggi ketimbang artikel bermutu tinggi. 

Itu indikasi Kompasianer lebih suka membaca artikel bermutu rendah ketimbang yang bermutu tinggi. Kenapa? Mungkin karena membaca artikel bermutu rendah bikin otak rilek, hemat pikir tapi boros tawa. 

Kelihatannya Kompasianer tidak begitu suka berpikir serius. Jadi kalau ada artikel yang bisa membuat berpikir tanpa berpikir, nah, pasti disantap. Dan itu biasanya artikel bermutu rendah.

Itu hasil analisis kuantitatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun