Ri: Â "Brilian banget, Ra. Â Tapi, loe musti ingat, loe itu ular, Ra. Loe , kan cuma punya insting hewani, gak punya pikiran. Â Manusia punya pikiran, akal budi. Â Jangan mimpi manusia bisa menerima analisis tanpa pikir dari loe, Ra." Â
Ra: Â "Iya, sih, Ri. Â Tapi, mana tahu sifat ular dalam diri manusia itu timbul, kan. Â Lalu percaya pada analisis tanpa pikir gue."
Ri: Â "Ah, sudahlah. Â Baiknya kita, bangsa ular, tahu diri aja, Ra. Â Eh, ngomong-ngomong, sumpek banget di kolong jembatan ini, ya. Â Kira-kira, ada tempat nggak untuk ular di lingkungan Istana atau Markas PD, ya.
Percakapan Ulara dan Ulari terhenti.  Soalnya, mendadak, dua orang petugas, kayaknya Satpol PP, datang memeriksa setiap sudut di kolong jembatan tempat  mereka berdua tinggal.  Dari pembicaraan mereka, Ulara dan Ulari tahu, rupanya kedua petugas itu sedang memastikan kolong jembatan telah bersih dari gelandangan.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H