Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Natal di Santa, Laku Tanggungjawab Sosial di Masa Pandemi

25 Desember 2020   08:40 Diperbarui: 25 Desember 2020   19:32 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jangan kamu takut." Romo Kristiono menggaris bawahi kalimat Injil ini dalam kotbahnya. Itu adalah perkataan Tuhan lewat malaikatNya  kepada Yusuf dalam mimpi. Yusuf diminta tidak menceraikan Maria yang sedang mengandung Yesus dari Roh Kudus, sebelum mereka menikah. Maka Yusuf menikahi Maria dan menjadi ayah sosiologis untuk Yesus Kristus. Begitulah Yusuf menjalani panggilannya dalam sejarah keselamatan umat manusia. 

"Jangan kamu takut di tengah pandemi ini." Romo Kristiono menegaskan lagi.  Tetaplah teguh menjalankan protokol Civid-19: cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak. Laku itu mungkin penderitaan,  tapi itulah tanggungjawab sosial umat Katolik, untuk memelihara kemanusiaan, memelihara harapan.

"Memelihara kemanusiaan, memelihara harapan." Oleh karena itu, "Jangan kamu takut.". Itulah pesan inti kotbah Natal dari Romo Kristiono. 

Jangan pernah takut pada pandemi Covid-19. "Sebab sekali kita takut," demikian Romo Kristiono,  "berarti kita kalah pada Covid-19." Dengan begitu kita gagal memelihara kemanusiaan, gagal mememelihara harapan. Artinya, gagal menjalankan tanggungjawab sosial untuk memelihara keberlanjutan umat manusia.

***

Bagi umat Katolik, harapan itu tetap dipelihara. Sekarang pandemi Covid-19 memang masih berlanjut.  Seakan tidak ada akhir, tidak ada ujung. Tapi, dengan senantiasa percaya kepada Tuhan, harapan akan selalu ada.

Harapan itu dinyatakan umat Katolik setiap kali Misa, tak terkecuali pada Misa Perayaan Natal di Gereja Santa, dalam suatu anamnese sesudah Konsekrasi Hosti Kudus:

"Kristus telah wafat, Kristus telah bangkit; Kristus akan kembali."

Pada Misa Natal di Gereja Santa, anamnese itu kami lantunkan dengan iringan dentang lonceng gereja. Itulah dentang penegas harapan akan kedatangan Kristus, pada suatu waktu, dalam suatu wujud yang membawa keselamatan.

Ya, Kristus, Tuhan Allah Putera menurut iman Katolik akan kembali, itu pasti. Dialah satu-satunya harapan kami, terutama di masa Pandemi Covid-19 ini. 

Maka inilah pesan Misa Perayaan Natal di masa pandemi, di penghujung 2020 ini. Percayalah kepada Tuhan. Teguhkan hati. Jangan pernah takut pada Covid-19. Jalankan tanggungjawab sosial, dengan mematuhi protokol Covid-19. Begitulah cara memelihara kemanusiaan. Emmanuel! (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun