Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Natal di Santa, Laku Tanggungjawab Sosial di Masa Pandemi

25 Desember 2020   08:40 Diperbarui: 25 Desember 2020   19:32 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk pertama kalinya dalam sejarah hidupku, kesertaan dalam Misa Perayaan Natal telah menjadi sebuah laku tanggungjawab sosial.

Hal itu benar untuk kesertaanku, bersama isteri dan kedua anak gadis kami, dalam Misa Perayaan Natal pada 24 Desember 2020, sore pukul 17.00 WIB, di Gereja Santa Perawan Maria Ratu (SPMR) Jakarta Selatan. Ya, itulah, sebuah Natal di Santa. Santa, sebutan pendek untuk gereja yang telah menjadi ikon bagi kawasan sekitarnya.

Mengapa peristiwa Perayaan Natal itu menjadi laku tanggungjawab sosial? Tak lain karena keputusan untuk ikut dan diterima ikut perayaan itu sepenuhnya didasarkan pada penilaian "aku bersih dari Covid-19 sehingga tidak membahayakan sesama di dalam gereja". Setiap orang yang diterima hadir di gereja telah lulus dari penilaian itu. Dengan demikian risiko penularan Covid-19 di dan dari gereja bisa ditekan serendah mungkin. 

Itulah laku tanggungjawab sosial, wujud tindakan kasih terhadap sesama. Dasarnya adalah empati sosial: kasihilah sesamamu seperti engkau mengasihi dirimu sendiri. Artinya, saya harus menjamin keamanan umat lain dari tularan Covid-19, dengan terlebih dahulu memastikan diriku aman dari virus itu.

***

Proses untuk bisa diterima ikut Misa Perayaan Natal di Gereja Santa, atau di gereja-gereja seantero Keuskupan Agung Jakarya (KAJ), itu tidak mudah. Harus mengikuti kebijakan KAJ tentang penyelenggaraan Ibadah Luring di masa pandemi Covid-19.  

Prosedurnya begini. Saya harus mendaftarkan diri dulu, untuk mendapatkan tiket Misa, di laman belarasa.id. Itu adalah laman KAJ untuk penata-laksanaan Misa Luring. 

Agar bisa terdaftar di belarasa.id,  data Kartu Keluarga Katolikku harus masuk dalam sistem Basis Integrasi Data Umat Katolik (BIDUK) KAJ.  Jika tidak terdaftar, berarti secara formal tidak diakui sebagai umat Katolik KAJ. Akibatnya tidak bisa mendaftar dalam laman belarasa.id.

Setelah diverifikasi oleh sistem, namaku beserta isteri dan dua anak kami, otomatis masuk dalam sistem laman belarasa.id. Saat saya klik tombol pendaftaran Misa Natal 24 Desember 2020, maka otomatis muncul nama-nama anggota keluargaku. Tinggal klik tombol hadir, lalu tombol pilihan jenis moda transportasi (ini penduga peluang terpapar Covid-19 di perjalanan). Terakhir, klik tombol daftar. 

Selang satu sampai dua jam kemudian, Tiket Misa dengan QR Code sudah dikirimkan lewat WA dan e-mail. Tiket itu nantinya  harus dibawa untuk dipindai di gerbang gereja. Setelah terverifikasi, barulah bisa masuk ke gereja untuk mengikuti Misa Natal. Untuk menghindari penyalah-gunaan tiket, disertakan pula KTP.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun