Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Kenthirisme Terlarang untuk Penulis Pemula

10 Desember 2020   21:07 Diperbarui: 11 Desember 2020   07:57 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari cnnindonesia.com

Dengan kesimpulan itu, saya bisa katakan kepada Gubjak Anies, "Anda boleh bilang maju kotanya bahagia warganya tapi, faktanya, kota ini mundur dan saya menderita."

Dengan mengangkat artikel tentang selokan itu sebagai kasus, saya sekaligus ingin tunjukkan, seorang kenthiris tidak harus berpikir tentang hal-hal besar, makro, untuk dituliskan. Tapi bisa juga, dan kerap terjadi, berpikir tentang satu hal kecil, mikro, lalu ketika diangkat menjadi tulisan, terbuka kaitannya dengan soal-soal besar, penting, dan genting.

Lihatlah, betapa indah proses kenthirisme itu dan betapa lezat buahnya.  Setiap orang, termasuk penulis pemula yang untuk sementara diminta menghindarinya, pada waktunya bisa tiba pada tingkatan kenthir itu, tanpa harus menjadi The Thinker di perempatan jalan. 

Tapi, bagi mereka yang belum lanjut ke paragraf kelima artikel ini, karena masih terpaku menonton cara duduk Sharon Stone di Basic Instinct, saya harus bilang, "Sungguh, tidak ada harapan untuk kalian!" (*)

*)Artikel ini menanggapi rekan Khrisna Pabichara, "Bahaya Mazhab Kenthirisme bagi Penulis Pemula" (K. 10.12.20)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun