Katakanlah Admin K tidak pernah berpikir sejauh itu. Tapi setidaknya, lewat mekanisme empati, mestinya bisa merasakan peneraan nilai "Tidak Menarik" itu bisa menyakitkan hati. Â
Apalagi Kompasianer umumnya hanya pencet tombol dan tidak memberi klarifikasi pada kolom tanggapan. Â
Bagaimana rasanya Admin K membaca judul artikel ini, andai tidak ada batang tubuh artikel yang menjelaskan duduk perkara? Â
Lagi pula, agak aneh karena hanya nilai "Tidak Menarik" ini yang diletakkan dalam skala psikometrik Likert (Rensis Likert, 1932) segaris kontinum dengan nilai "Menarik". Â Â
Jika konsisten, mestinya ada juga nilai Tidak Aktual, Tidak Bermanfaat, Tidak Inspiratif, Tidak Menghibur, dan Tidak Unik. Coba kita tanyakan kepada Admin K alasan untuk inkonsistensi ini. Â
Jika Admin K tidak dapat memberikan alasan yang masuk akal, maka saya usulkan agar nilai "Tidak Menarik" itu dihapus saja. Â
Itu tombol mubazir yang hanya berguna untuk Kompasianer yang ujung jarinya "gatel" merisak sesama, atau yang gadgednya doyan gemetar sehingga berisiko salah pencet.
Akhirnya, sebagai bentuk dukungan untuk menghapuskan tombol nilai itu dari Kompasiana, saya mohon dengan sangat agar rekan-rekan Kompasianer bermurah hati menerakan nilai "Tidak Menarik" untuk artikel picisan ini. Â
Itoe sadja permintaankoe.(*)
Â
Â