Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tak Ada 17 Agustus 2020 di Gang Sapi Jakarta

17 Agustus 2020   20:16 Diperbarui: 18 Agustus 2020   07:46 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Barangkali, upacara Peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2020 ini harus dimaknai sebagai momentum pernyataan rasa krisis dan keprihatinan nasional, terkait pandemi Covid-19.  

Pemerintah Pusat sudah memanggungkan  rasa krisis dan keprihatinan, dengan menggelar upacara yang bersahaja, sebagai teladan bagi segenap warga negara. Demi menaklukkan Covid-19,  kita memang harus mengorbankan kemegahan, tapi tak boleh kehilangan makna sebuah perayaan.

"Jika negara saja hanya menggelar upacara yang sahaja, maka mengapa pula warga Gang Sapi harus bersedih karena 17 Agustus tidak datang seperti biasanya?" Gumam Poltak dalam hati. 

Tidak memperingati HUT kemerdekaan secara riuh-rendah, tidak berarti  kita kehilangan kemerdekaan itu, bukan?

Suasana pesta pernikahan seorang pejabat kepolisian di masa pandemi Covid-19, contoh kemiskiban sosial (Foto dari: mediaindonesia.com)
Suasana pesta pernikahan seorang pejabat kepolisian di masa pandemi Covid-19, contoh kemiskiban sosial (Foto dari: mediaindonesia.com)
Memang bangsa ini harus mengentas dari kemiskinan sosialnya, agar bisa menaklukkan pandemi Covid-19.  Jika kemiskinan sosial masih menggejala nyata, ditandai rendahnya emosi sosial, tanggungjawab terhadap kemaslahatan sesama dan bersama, maka sulit berharap pandemi cepat berlalu.

"Apa sih kemiskinan sosial itu? Apa hubungannya dengan pandemi Covid-19?" tanya Poltak bernafsu. 

Wah, memang susah bicara dengan Poltak, si lelet mikir itu. Lain kali saja dijelaskan lagi. Artikel ini hanya berkisah soal absennya 17 Agustus di Gang Sapi Jakarta.

Saya pikir, tak ada lagi yang perlu disampaikan di sini kecuali satu kata: MERDEKA!(*)
 
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun