Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Prabowo, "Jenderal Lumbung Pangan Nasional"

5 Agustus 2020   05:58 Diperbarui: 5 Agustus 2020   15:09 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepakat dengan Pemerintahan Presiden Susilo B. Yudhoyono (SBY) dulu, batas aman surplus beras adalah 10 juta ton. Artinya, masih kurang 3 juta ton lagi.

Pemenuhan defisit cadangan (surplus) beras 6.5 juta ton itulah hendak dicapai melalui jalur ekstensifikasi, pencetakan areal sawag baru di Kalimantan.   Inilah target yang dibebankan kepada Prabowo selaku "Jenderal Lumbung Pangan Nasional."

Jika Prabowo berhasil mencetak sawah baru 760,000 ha di Kalimantan dalam periode 2020-2024, maka pada 2024 sedikitnya akan diperoleh tambahan produksi GKP sebesar 5.8 juta ton atau setara beras 3.6 juta ton (IP 1.4, produktivitas 5.5 ton GKG/ha, konversi GKG-Beras 62.04%).  

Jika hasil 3.6 juta ton itu ditambahkan ke surplus 7 juta ton hasil intensifikasi, maka Indonesia memiliki surplus (cadangan) beras 10.6 juta ton/tahun tahun 2024.

Jika menjadi kenyataan, lalu apa arti semua capaian itu?  Sederhana: Presiden Jokowi membayar lunas kegagalan dua presiden pendahulunya. 

Pertama, mewujudkan target cetak sawah total 1 juta ha yang dulu gagal diwujudkan Soeharto dengan PLG 1 juta hektarnya. 

Kedua, mewujudkan surplus beras nasional 10 juta ton/tahun yang dulu gagal dicapai SBY dalam 10 tahun masa pemerintahannya.

Siapakah orang yang dipercaya Jokowi untuk membayar lunas kegagalan dua presiden pendahulunya itu?  Kriterianya, seseorang yang juga punya kualitas sebagai presiden.  

Hanya ada satu nama yang memenuhi kriteria itu: Prabowo.  Maka Jokowi memilihnya menjadi "Jenderal Lumbung Pangan Nasional." Ada yang keberatan?(*)
 
Rujukan:
[1] Jim Collins, Good to Great, Jakarta: Gramedia, 2014
[2] "Jokowi Tunjuk Prabowo jadi 'Leading Sector' Lumbung Pangan Nasional", Kompas.com - 09/07/2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun