Lembayung ada di senja yang kudamba. Kukejar menghulu ke pucuk puncak gunung. Menghilir ke bibir gigir samudera. Demi satu sensasi. Refleksi lembayung senja di pelupuk mataku.Â
Adakah yang lebih indah?
Senja di uzur adalah lembayung di jiwaku. Kutunggu jauh hari sejak tangis pertama meledak di kelahiran. Jangan ada lagi air mata. Di batas lembayung senja  dan gulita malam itu terbuka gerbang keabadian. Di sana Tuhanku menunggu.Â
Adakah yang lebih kurindu?(*)
Gang Sapi Jakarta, 29.07.20, diiringi komposisi "Gabriel's Oboe"-nya Morricone.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H