Akan malanglah nasib para pengusaha rumah kos-kosan mahasiswa di sekitar kampus-kampus di kota-kota besar Indonesia. Kamar-kamar kos akan ditinggalkan mahasiswa pengontraknya. Pengusaha kos-kosan akan kehilangan mata pencahariannya.
Rumah-rumah kos yang kosong itu lama kelamaan mungkin akan rusak karena tidak ada pemasukan untuk sumber biaya perbaikannya. Nilai aset rumah kontrakan it akan menyusut cepat lalu menyisakan beban kerugian bagi pebisnisnya.
Warung Makan Mahasiswa.
Setali tiga uang dengan rumah kos-kosan, pengusaha warung makan dengan konsumen utama mahasiswa juga akan gulung tikar. Sebab jika mahasiswa sudah pulang kampung semua maka siapa pula yang mau makan di warung itu.
Warung-warung makan semacam itu banyak tersebar di sekitar kampus atau sekitar pusat-pusat kos-kosan mahasiswa. Menunya disesuaikan dengan isi kantong mahasiswa yang masih dipasok orangtuanya. Sederhana tapi kenyang.
Kalau mahasiswa sudah pergi, warung-warung makan itu akan sulit bertahan. Menjaring konsumen karyawan jelas bukan perkara mudah bagi warung makan semacam itu.Â
Karyawan cenderung makan di tempat yang "gengsi dikit" karena sudah bergaji sendiri. Mereka hanya akan mencari warung makan mahasiswa selewat tanggal 20 di akhir bulan.
Laundry Kiloan.
Bisnis ini juga sejatinya mengandalkan mahasiswa yang umumnya tidak punya waktu untuk cuci pakaian. Atau sebenarnya bukan "tidak punya waktu" tapi malas. Terutama para laki-laki yang doyan pakai jin dengan alasan semakin lusuh semakin keren.Â
Barangkali para karyawan yang mondok masih akan menggunakan jasa laundry kiloan. Tapi kehilangan pelanggan mahasiswa dampaknya sangat signifikan.Â
Persaingan antar bisnis laundry, untuk memperebutkan pangsa pasar yang menyempit, akan mengetat dan sengit. Ujungnya sebagaian usaha itu akan rontok karena beroperasi jauh di bawah kapasitas.
Fotokopi Kampus.
Usaha ini, jika berlokasi di dalam atau samping kampus, sudah pasti akan langsung tutup. Tidak ada mahasiswa maka tidak ada permintaan jasa fotokopi. Pegawai tata usaha kampus tak perlu jasa fotokopi. Mereka punya mesin fotokopi sendiri atau printer yang bisa mengkopi.