Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mudik Itu Gejala Sosial, Pulang Kampung Tindakan Individual

23 April 2020   15:16 Diperbarui: 24 April 2020   08:26 2947
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana sejumlah bus berbagai jurusan yang berhenti di Terminal Cicaheum, Bandung, Jawa Barat, Selasa (21/4/2020). Pemerintah Indonesia resmi mengeluarkan kebijakan larangan mudik Lebaran 2020 bagi masyarakat di tengah masa Pandemi guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19 yang akan berlaku ekfektif mulai Jumat 24 April 2020. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/hp.(ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)

***

Karena kebijakan pemerintah untuk mitigasi Pandemi Covid-19 adalah Pembatasan Sosial Berskala Besar, maka sudah pasti yang “dibatasi” adalah “gejala sosial skala “besar”.

“Mudik” itu adalah “gejala sosial skala besar” yang melibatkan peran besar pemerintah. Makanya “dibatasi”, dalam hal ini “dilarang selama Pandemi Covid-19” belum berlalu.  

Implisit bukan hanya mudik dalam rangka Hari Raya Lebaran 2020 yang dilarang.nMisalkan sekarang ini sudah masuk awal Desember 2020, maka larangan pasti juga diberlakukan untuk mudik dalam rangka Hari Natal dan Tahun Baru.

Esensi larangan itu adalah sebagai bagian integral dari mitigasi Pandemi Covid-19. Jelasnya, dengan tidak mudik, berarti masyarakat telah memberi sumbangan besar terhadap upaya nasional penanggulangan bencana Pandemi Covid-19.

Demikian pemahaman saya, Felix Tani, berusaha memeriksa esensi bukan menebar sensasi. Tidak sepaham dengan penjelasan di atas, silahkan saja. Ini negara demokrasi, bukan?(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun