Dengan bantuan Teknologi Informasi 4.0 aksi  ini disiarkan ke seluruh pelosok Nusantara dan Dunia.  Merinding saya membayangkannya, Pak Jokowi. Momen itulah yang akan dibicarakan dan diingat rakyat Indonesia sampai saat pencoblosan Pilpres tanggal 17 April 2019 nanti. Pak Jokowi tentulah paham apa artinya itu.
Pak Jokowi, saya yakin mewujudkan 1,200 Km "Rantai Bhinneka Tunggal Ika" itu bukanlah soal yang teramat pelik untuk Bapak. Di sepanjang jalur Merak-Banyuwangi itu sudah ada barisan partai dan ormas pendukung Pak Jokowi. Dengan dukungan TI 4.0, TKN bersama jaringan partai dan ormas itu pastilah mampu dengan cepat merangkai "rantai manusia" sepanjang jalan.
Pak Jokowi dan TKN masih punya waktu sedikitnya 30 jam untuk mewujudkan "1,200 km Rantai Bhinneka Tunggal Ika" itu. Itu bukan waktu yang terlalu singkat.
Pak Jokowi, saya hanya seorang petani gurem pada tahun 2014 dan masih tetap gurem di tahun 2019 ini. Jadi, Pak Jokowi menjadi presiden, tak ada untungnya bagi saya pribadi.
Jika kini saya berharap Pak Jokowi memenangi lagi Pilpres 2019, itu semata karena saya melihat masa depan cerah Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika dalam karya dan karsa Bapak.
Demikian usulan saya, Felix Tani, petani mardijker, ingin tahu apakah Pak Jokowi sudi mendengar suara seorang petani gurem dari tengah sawah, atau hanya mau mendengar "Orang-orang di Lingkar Istana".
Salam Bhinneka Tunggal Ika, Pak Jokowi.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H