Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosok Artikel Utama

Surat Terbuka kepada Pak Jokowi

11 April 2019   21:29 Diperbarui: 12 April 2019   08:39 1608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan bantuan Teknologi Informasi 4.0 aksi  ini disiarkan ke seluruh pelosok Nusantara dan Dunia.  Merinding saya membayangkannya, Pak Jokowi. Momen itulah yang akan dibicarakan dan diingat rakyat Indonesia sampai saat pencoblosan Pilpres tanggal 17 April 2019 nanti. Pak Jokowi tentulah paham apa artinya itu.

Pak Jokowi, saya yakin mewujudkan 1,200 Km "Rantai Bhinneka Tunggal Ika" itu bukanlah soal yang teramat pelik untuk Bapak. Di sepanjang jalur Merak-Banyuwangi itu sudah ada barisan partai dan ormas pendukung Pak Jokowi. Dengan dukungan TI 4.0, TKN bersama jaringan partai dan ormas itu pastilah mampu dengan cepat merangkai "rantai manusia" sepanjang jalan.

Pak Jokowi dan TKN masih punya waktu sedikitnya 30 jam untuk mewujudkan "1,200 km Rantai Bhinneka Tunggal Ika" itu. Itu bukan waktu yang terlalu singkat.

Pak Jokowi, saya hanya seorang petani gurem pada tahun 2014 dan masih tetap gurem di tahun 2019 ini. Jadi, Pak Jokowi menjadi presiden, tak ada untungnya bagi saya pribadi.

Jika kini saya berharap Pak Jokowi memenangi lagi Pilpres 2019, itu semata karena saya melihat masa depan cerah Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika dalam karya dan karsa Bapak.

Demikian usulan saya, Felix Tani, petani mardijker, ingin tahu apakah Pak Jokowi sudi mendengar suara seorang petani gurem dari tengah sawah, atau hanya mau mendengar "Orang-orang di Lingkar Istana".

Salam Bhinneka Tunggal Ika, Pak Jokowi.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun