Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Studi Kasus Selokan Gang Sapi di Jakarta (Bagian Kedua)

29 Agustus 2018   14:06 Diperbarui: 29 Agustus 2018   16:54 2604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan hanya itu. Ada kalanya juga petugas PPSU datang "patroli" dengan truk mini (pick-up). Tidak hanya memantau, tapi juga mengambil dan mengangkut sampah yang ditemukan di Gang Sapi.

Petugas PPSU, dengan truk mini atau gerobak bermotornya, memang menjadi lebih cepat dan luas geraknya. Juga lebih manusiawi, karena tak perlu lagi tukang sampah menyeret gerobak yang "overload", layaknya seekor sapi menghela pedati sarat muatan.

Tak heran jika selokan Gang Sapi kemudian selalu tampil bersih dari limbah padat dan lancar alirannya. Dengan begitu jumlah polutan di Kali Mampang berkurang drastis. 

Resultan dari selokan-selokan bersih itulah yang antara lain mengurang risiko banjir akibat tumpukan sampah padat di sungai.

Dengan begitu, kebersihan selokan Gang Sapi ikut menyumbang pada berkurangnya titik dan luasan banjir di Jakarta pada masa kegubernuran Jokowi/Ahok/Jarot.

Kehadiran rutin "Pasukan Oranye" dengan kelengkapannya ternyata mendorong peran aktif warga Gang Sapi. Warga lebih tertib membungkus sampahnya untuk kemudian dimasukkan ke gerobak sampah bermotor yang datang satu atau dua kali dalam seminggu.

Tidak ditemukan lagi warga yang sengaja buang sampah ke selokan. Selain ada kepastian kehadiran gerobak sampah, warga juga tidak nyaman ditegur petugas PPSU, kalau kepergok buang sampah sembarangan.

Petugas PPSU juga harus disiplin kerja. Kalau tidak, aduan warga lewat aplikasi Qlue bisa menjadi nilai minus untuk petugas, bahkan juga bagi lurah. Apalagi jika ketakbecusan petugas PPSU sampai ke telinga Gubernur Ahok.

Boleh dibilang, sistem penanganan prasarana dan sarana umum yang dibangun Jokowi/Ahok/Jarot bekerja dengan baik di Gang Sapi. Ditandai bersihnya gang itu dan selokannya dari tebaran ataupun endapan sampah.

Fungsi sanitasi selokan Gang Sapi berhasil dipulihkan sehingga tidak lagi menjadi sumber bau dan bibit penyakit. Fungsi pengendali banjir juga pulih, karena tak menyumbang limbah padat lagi ke Kali Mampang.

Kondisi baik itu bertahan sampai penghujung 2017, atau pada awal masa Gubernur DKI Jakarta yang baru, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun