Bukan hanya itu. Ada kalanya juga petugas PPSU datang "patroli" dengan truk mini (pick-up). Tidak hanya memantau, tapi juga mengambil dan mengangkut sampah yang ditemukan di Gang Sapi.
Petugas PPSU, dengan truk mini atau gerobak bermotornya, memang menjadi lebih cepat dan luas geraknya. Juga lebih manusiawi, karena tak perlu lagi tukang sampah menyeret gerobak yang "overload", layaknya seekor sapi menghela pedati sarat muatan.
Tak heran jika selokan Gang Sapi kemudian selalu tampil bersih dari limbah padat dan lancar alirannya. Dengan begitu jumlah polutan di Kali Mampang berkurang drastis.Â
Resultan dari selokan-selokan bersih itulah yang antara lain mengurang risiko banjir akibat tumpukan sampah padat di sungai.
Dengan begitu, kebersihan selokan Gang Sapi ikut menyumbang pada berkurangnya titik dan luasan banjir di Jakarta pada masa kegubernuran Jokowi/Ahok/Jarot.
Kehadiran rutin "Pasukan Oranye" dengan kelengkapannya ternyata mendorong peran aktif warga Gang Sapi. Warga lebih tertib membungkus sampahnya untuk kemudian dimasukkan ke gerobak sampah bermotor yang datang satu atau dua kali dalam seminggu.
Tidak ditemukan lagi warga yang sengaja buang sampah ke selokan. Selain ada kepastian kehadiran gerobak sampah, warga juga tidak nyaman ditegur petugas PPSU, kalau kepergok buang sampah sembarangan.
Petugas PPSU juga harus disiplin kerja. Kalau tidak, aduan warga lewat aplikasi Qlue bisa menjadi nilai minus untuk petugas, bahkan juga bagi lurah. Apalagi jika ketakbecusan petugas PPSU sampai ke telinga Gubernur Ahok.
Boleh dibilang, sistem penanganan prasarana dan sarana umum yang dibangun Jokowi/Ahok/Jarot bekerja dengan baik di Gang Sapi. Ditandai bersihnya gang itu dan selokannya dari tebaran ataupun endapan sampah.
Fungsi sanitasi selokan Gang Sapi berhasil dipulihkan sehingga tidak lagi menjadi sumber bau dan bibit penyakit. Fungsi pengendali banjir juga pulih, karena tak menyumbang limbah padat lagi ke Kali Mampang.
Kondisi baik itu bertahan sampai penghujung 2017, atau pada awal masa Gubernur DKI Jakarta yang baru, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.