Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

3 Kisah "Perampasan" Hak Belajar Murid Sekolah

29 Juli 2018   21:56 Diperbarui: 1 Agustus 2018   10:03 1171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekolah-sekolah yang diliburkan berada  di kawasan Wisma Atlet Kemayoran dan di jalur menuju venue pertandingan. Selama diliburkan, para murid wajib diberi tugas rumah oleh guru-guru mereka.

Menurut Wagub Jakarta Sandiaga ada kemungkinan jumlah sekolah yang diliburkan akan bertambah. Mengingat GOR Bulungan juga ditencanakan menjadi venue pertandingan.

Murid-murid dari 35 sekolah itu mungkin sudah diberitahu mereka diliburkan demi menjamin kelancaran pergerakan para atlet pergi-pulang ke/dari venue pertandingan.

Satu hal yang pasti,  mereka akan kehilangan  9 hari hari belajar, demi kenyamanan para atlet Asian Games lalu-lalang di jalanan.

***

Tiga cerita kecil di atas pada intinya adalah cerita tentang eksploitasi murid-murid sekolah.  Terjadi berulang dari tahun 1971 hingga 47 tahun kemudian.

Begitu mudahnya penguasa merampas hak belajar para murid untuk keperluan yang tak bersangkut-paut dengan pendidikan secara langsung.

Memang dalam struktur kekuasaan, murid sekolah tergolong sebagai lapis bawah. Makanya, mereka sangat mudah dimobilisasi atau dieksploitasi untuk mendukung kepentingan penguasa.

Sejatinya tugas murid adalah belajar, dan itu sekaligus haknya yang tak boleh dikebiri untuk keperluan non-pendidikan.

Karena itu saya, Felix Tani, petani mardijker, menyerukan "hentikan eksploitasi murid sekolah".***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun