Sekolah-sekolah yang diliburkan berada  di kawasan Wisma Atlet Kemayoran dan di jalur menuju venue pertandingan. Selama diliburkan, para murid wajib diberi tugas rumah oleh guru-guru mereka.
Menurut Wagub Jakarta Sandiaga ada kemungkinan jumlah sekolah yang diliburkan akan bertambah. Mengingat GOR Bulungan juga ditencanakan menjadi venue pertandingan.
Murid-murid dari 35 sekolah itu mungkin sudah diberitahu mereka diliburkan demi menjamin kelancaran pergerakan para atlet pergi-pulang ke/dari venue pertandingan.
Satu hal yang pasti,  mereka akan kehilangan  9 hari hari belajar, demi kenyamanan para atlet Asian Games lalu-lalang di jalanan.
***
Tiga cerita kecil di atas pada intinya adalah cerita tentang eksploitasi murid-murid sekolah. Â Terjadi berulang dari tahun 1971 hingga 47 tahun kemudian.
Begitu mudahnya penguasa merampas hak belajar para murid untuk keperluan yang tak bersangkut-paut dengan pendidikan secara langsung.
Memang dalam struktur kekuasaan, murid sekolah tergolong sebagai lapis bawah. Makanya, mereka sangat mudah dimobilisasi atau dieksploitasi untuk mendukung kepentingan penguasa.
Sejatinya tugas murid adalah belajar, dan itu sekaligus haknya yang tak boleh dikebiri untuk keperluan non-pendidikan.
Karena itu saya, Felix Tani, petani mardijker, menyerukan "hentikan eksploitasi murid sekolah".***
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â