Mengherankan bahwa "Bangso Batak" yang besar itu tidak punya satu hukum adat yang ditegakkan untuk mengatur pelayaran yang aman dan nyaman di Danau Toba.
Baiklah jika ketua-ketua adat puak Batak (Toba, Pakpak, Karo, Simalungun) di lingkar Danau Toba duduk bersama, mulai menggali kembali hukum adat mereka, dan merumuskan serta menegakkan satu hukum adat pelayaran di Danau Toba.
Mungki hukum adat pelayaran itu akan menjadi sumbangan penting masyarakat Batak lingkar Danau Toba bagi pembangunan kawasan ekonomi dan wisata Danau Toba yang aman dan nyaman.
Begitulah sekadar pandangan dari saya, Felix Tani, petani mardijker, yang merindukan perwujudan "Tao Toba Na Uli".***
*)Tao Toba Na Uli = Danau Toba nan Permai
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI