Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sesat Pikir Menristekdikti Soal Radikalisme di Kampus

6 Juni 2018   17:04 Diperbarui: 6 Juni 2018   17:15 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto penangkapan terduga teroris di sebuah kampus di Riau baru-baru ini (Foto: tribunnews.com)

Maka jangan heran kalau ada sesuatu faham radikalisme menyusup ke kampus langsung mendapat sambutan dari mahasiswa yang jenuh dengan proses fabrikasi atas diri mereka. Itu memang "mahasiswa banget". Menjadi masalah kemudian karena faham radikalisme yang merasuk itu dari jenis "negatif", dalam arti anti-Pancasila dan anti-NKRI. Tapi mengapa kemudian harus menyalahkan mahasiswa dan atau dosennya? Mengapa tidak merevolusi sistem pendidikan tinggi kita untuk menangkal perkembangan radikalisme negatif?

Maksud saya, mengapa Menristekdikti hanya sekafar mau utak-atik kurikulum? Mengapa tidak berpikir untuk mengganti sistem pendidikan tinggi berpola fabrikasi manusia itu, dengan suatu sistem baru yang memerdekakan dan memfasilitasi dosen dan mahasiswa untuk mengoptimalkan potensi radikalisme positif dalam diri mereka? Dengan cara itu niscaya civitas kampus itu telah membentengi diri mereka sendiri dari pengaruh faham-faham radikalisme negatif yang selalu datang menggoda.

Bagaimana caranya membangun sistem pendidikan tinggi yang memfasilitasi pertumbuhan bibit radikalisme positif mahasiswa, silahkan Pak Menristekdikti tanyakan kepada para staf ahlinya yang sudah pasti sangat mumpuni.

Jangan tanya saya, Felix Tani, petani mardijker!***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun