Terapi stres pohon itu sederhananya saja. Beri dia ruang tumbuh yang layak, idealnya seluas lingkaran tajuk, dengan cara memulihkan trotoar hijau di Jalan Suryo. Bahasa teknisnya, pelebaran trotoar sebagai jalur hijau.
Sambil juga memeriksa kesehatan fisiologis pohon, dan mengobatinya jika sakit. Â Itu pantas dilakukan, walau tidak termasuk dalam janji kampanye gubernur.
Tolong jangan diambil langkah sebaliknya, menggusur pohon-pohon itu untuk melayani hamba-hamba kapitalisme. Saya baca, pohon-pohon di Jalan Sudirman akan digusur, untuk memberi  jalur bagi motor, produk kapitalis penyumbang polusi udara dan suara itu.
Mungkin saya terlalu melankolis dengan pohon-pohon mahoni Jalan Suryo ini. Tapi saya menganggap mereka adalah perwakilan pohon-pohon yang terancam hidupnya di Jakarta.
Karena mereka selama ini diam, dan anggota DPRD juga diam, saya pikir tak ada salahnya kalau saya sampaikan aspirasi mereka kepada Pemerintah Jakarta. Dalam bahasa manusia, bukan bahasa pohon.
Jadi, Pak Gubernur, tolong jngan biarkan pohon-pohon Jakarta stres sampai mati. Sebab pohon yang stres adalah cermin pemerintah dan warga kota yang juga stres. Kalau sudah begitu, di mana letak bahagianya kita?***