Masalahnya sejauh ini, tidak terlihat upaya serius dan sistematis dari Pak Anies untuk mengatasi konflik-konflik semacam itu. Malah cenderung menganggapnya sebagai hal lumrah, denfan dalih  tidak mungkin menyenangkan semua pihak.
Bahaya terburuk sebenarnya adalah jika konflik horisontal lapis bawah meruncing, lalu ada kelompok lapis menengah/atas yang merasa dirugikan memfasilitasi salah satu kelompok lapis bawah itu.
Artinya, kelompok lapis menengah/atas memperalat salah satu kelompok lapis bawah untuk melampiaskan kemarahannya. Di permukaan akan terlihat sebagai konflik horisontal lapis bawah. Padahal itu konflik vertikal antara lapis bawah dengan lapis menengah/atas.
Mungkin analisis di atas dianggap berlebihan. Tapi tidak ada salahnya Pak Anies waspada. Jangan sampai Pak Anies  kelak dikenal sebagai tokoh yang memecah-belah dan membawa masyarakat Jakarta ke konflik sosial berkepanjangan.***