Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Pak Anies Baswedan, Tolong Waspadai Konflik Sosial di Jakarta

26 Januari 2018   17:00 Diperbarui: 27 Januari 2018   08:22 2227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Demo Sopir Angkot Tanah Abang (kompas.com)

Pemihakan Pemerintahan Anies Baswedan pada lapis bawah masyarakat Jakarta patut dikritisi. Karena ada indikasi memicu konflik dalam masyarakat Jakarta.

Setidaknya ada dua struktur konflik yang mulai terbaca indikasinya yaitu konflik sosial vertikal antar lapis vawah dan menengah/atas, dan   konflik horisontal di lapis bawah.

Saya akan bahas secara singkat saja di sini, sebagai bahan untuk dikritisi bersama.

Konflik Vertikal Antar Lapisan

Birokrasi pemerintahan modern itu, jika merujuk paham Weberian, harus netral. Tidak memihak kepentingan satu golongan dalam masyarakat.

Netral di situ berarti bersikap dan bertindak adil pada semua golongan atau lapisan dalam masyarakat.

Jika lapisan bawah dinilai menjadi miskin karena struktur sosial yang memihak lapis atas, maka tugas birokrasi pemerintah adalah mengadministrasikan keadilan sosial.

Bukannya membuat kebijakan atau program yang diklaim memihak lapis bawah, tapi merugikan lapis tengah dan atas.

Ambil contoh kebijakan menurunkan PKL Tanah Abang dari trotoar ke tengah jalan di Jalan Jatibaru. Mungkin untuk jangka pendek menguntungkan PKL yang dapat jatah kios-tenda.

Tapi pada saat bersamaan merugikan kelas menengah/atas yang tidak boleh lagi melewati Jalan Jatibaru, misalnya untuk memasok stok dagangan. Atau yang kemudian mengalami kemacetan baru di ruas jalan lain seputar Tanah Abang.

Artinya, kebijakan Pak Anies itu telah memicuk konflik  kepentingan antara lapis bawah dan lapis menengah/atas masyarakat Jakarta. Memang sekarang sifatnya masih laten, belum manifes atau meletup di permukaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun