Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pak Jokowi dan Pak Esbeye, "Marketer" dan "Musketer"?

26 November 2016   15:06 Diperbarui: 26 November 2016   15:28 1845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekaligus Pak Esbeye juga mendesak agar Ahok segera diproses secara hukum, agar demo gak terjadi terus sampai “lebaran kuda” (istilah Pak Esbeye). Dengan desakan itu, implisit beliau mendukung (baca: menunggang) Demo 411, atau mrmperlskukan pendemo sebagai obyek, untuk mencapai kepentingan pribadi/kelompok yang sifatnya strategis. Paling rasional, ya, untuk mendongkrak elektabilitas anaknya, Cagub DKI Agus H.Y. Dan benar saja, pasca-Demo 411 elektabilitas Agus H.Y. langsung melejit mengungguli Ahok dan Anies. Setidaknya begitu menurut survei yang kadang bohong pake statistik dan macem-macem itu.

Perhatikan beda Pak Jokowi dan Pak Esbeye dalam merespon Demo 411. Pak Jokowi memperlakukan pihak-pihak terkait demo sebagai subyek, sementara Pak Esbeye memperlakukan sebagai obyek. Pak Jokowi memikirkan kepentingan nasional, Pak Esbeye memikirkan kepentingan pribadi.

Secara khusus perhatikan bahwa Pak Jokowi mau bertemu dengan pihak lain dalam pola hubungan “subyek-subyek”, khas “marketer”. Sedangkan Pak Esbeye mau bertemu dengan pihak lain dalam pola hubungan “subyek-obyek”, khas “musketer”. 

Jadi masih berpikir Pak Jokowi bisa “bertemu” dengan Pak Esbeye? Mungkinkah “marketer” ketemu dengan “musketer”? Rasanya gak mungkin deh, kecuali bila “lebaran kuda” (SBY, 2016) tiba. Mungkin, lho!(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun