Tidak percaya? Saya beri bukti: TV One. Dulu, sebelum Golkar bergabung mendukung Pemerintahan Jokowi, pemberitaannya selalu mengangkat sisi negatif pemerintah. Sekarang, setelah Golkar mendukung pemerintah, pemberitaannya mendadak positif. Masih mau bilang organisasi TV One bertindak obyektif? Jelas itu subyektif.
Admin K sama saja. Dari awal Grup Bisnis Kompas itu pro-Jokowi/Ahok. Tentu ada nilai atau kepentingan politik bisnis yang mendasarinya. Dan memang harus begitu adanya.
Maka berharap Admin K akan memberi tempat tinggi untuk artikel anti-Jokowi atau anti-Ahok, sama saja artinya “gak tau diri”. Itu namanya memaksakan subyektivitas individual untuk mengalahkan subyektivitas institusional. “Konyolisme” namanya itu.
Kalau masih tak percaya bahwa media itu dilandasi subyektivitas institusional, coba lihat Tempo. Dulu memuji-muji Ahok, sekarang memojok-mojokkannya. Mau bilang Tempo obyektif? Hei, banguuun …!
Jadi, tak usahlah menyerang Admin K dengan menuduhnya subyektif segala. Lha, faktanya dari awal memang sudah subyektif. Sama seperti setiap kita, subyektif sejak dari sononya.
Ada yang keberatan?(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H