Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Reproduksi Sehat, Produksi Hebat!

24 Juli 2016   22:57 Diperbarui: 25 Juli 2016   06:34 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alhasil, kini, terjadi ketimpangan pembangunan bidang reproduksi dan produksi. Kondisi reproduksi ada di belakang produksi. 

Bidang produksi digenjot terus. Tapi bidang yang menjadi syaratnya,  reproduksi, kurang mendapat perhatian. 

Satu hal dilupakan, peningkatan produktivitas kita kini sebenarnya sudah mencapai titik jenuh. Karena tak mendapat dukungan optimal dari reproduktivitas. Sebab kondisi dan kinerja reproduksi kita terbelakang.

Idealnya kondisi dan kinerja reproduksi setara dengan produksi. Ringkasnya, reproduksi harus sehat. Dengan begitu, dia bisa memberi dukungan optimal, untuk mewujudkan produksi yang hebat.

Di situlah letak perlunya pengarus-utamaan kesehatan reproduksi dalam pembangunan nasional.

Meluruskan Dua Bias Kesehatan Reproduksi

Sudah disepakati, kesehatan reproduksi merujuk pada suatu keadaan kesehatan yang sempurna baik secara fisik, mental, dan sosial dan bukan semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi, dan prosesnya. Batasan ini sama berlaku untuk perempuan dan laki-laki.

Tapi, beda dari batasan, faktual kesehatan reproduksi itu mengandung dua bias mendasar.

Pertama, bias fisik atau biologis. Dalam prakteknya, program kesehatan reproduksi lebih dititik-beratkan pada kesehatan alat reproduksi manusia. 

Padahal kesehatan reproduksi juga mencakup aspek psikologis dan sosiologis, mental dan moral atau nilai-nilai sosial.

Ambil contoh sederhana, pengasuhan anak. Ini proses penempaan mentalitas sekaligus penanaman nilai-nilai sosial atau moralitas. Aspek ini kurang mendapat perhatian dalam program kesehatan reproduksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun