Pada prinsipnya, dengan anarkisme tekstualisasi, seorang penulis menggoreskan "signature"-nya, yang membedakannya dari arus utama (mainstream) atau pola umum.
Seorang penegak anarkisme tekstualisasi bisa berkata, "Ini caraku menulis." Dan saat mengatakan itu, dia telah menyumbangkan sesuatu yang unik pada dunia teks.
Maka jangan ragu menegakkan anarkisme tekstualisasi. Atau, Anda lebih suka menegakkan barbarisme tekstualisasi?
Aku sendiri memilih yang pertama, menjadi seorang anarkis.(*)
Â
*)Tulisan ini terinspirasi oleh "Against Method"-nya Paul Feyerabend, tentang "anarkisme metodologi".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H