Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

30 Tahun Berlalu dan Sebuah Surga Hilang (1)

17 Maret 2016   08:46 Diperbarui: 18 Maret 2016   08:25 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Maka, bagiku dan teman-temanku sesama anak Portibi, Sabtu adalah hari yang paling menyenangkan. Pagi hari ibu atau nenek kami akan pergi ke Tigaraja, lalu siangnya pulang membawa oleh-oleh jajanan pasar yang selalu enak di lidah. Ada klepon, gandasturi, onde-onde, ongol-ongol, bugis, kue lapis, goreng pisang, pisang ambon, telur bebek rebus, pecal, dan kerupuk warna-warni. Inilah yang kesenangan Sabtu yang selalu aku dan teman-temaku nantikan.

Derum kasar mesin otobus spontan mengalihkan pandanganku ke arah barat, tepat ke mulut jalan dusun. Sebuah oplet tua berhenti di sana, baru tiba dari Tigaraja, menurunkan sejumlah penumpang, salah seorang dari mereka adalah nenekku. Kesenangan Sabtu telah tiba. Maka tanpa aba-aba, tanpa rem, aku berlari terbang turun menyongsong kesenanganku.

Sebuah Sabtu siang yang kelabu mendung, Januari 1997 di Portibi, aku berdiri lagi di puncak bukit Partalisiran, menyapukan pandanganku tigaratus enampuluh derajat, tapi tak kutemukan lagi pemandangan Januari 1967. Tigapuluh tahun, rupanya, adalah waktu yang diperlukan untuk menghilangkan sebuah surga kecil, surga milik kami, aku dan teman-temanku.(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun