Dalam wawancara, peneliti harus punya gagasan tentang apa pertanyaan yang hendak diajukan dan apa topik yang hendak ditelisik. Suatu wawancara senantiasa diarahkan oleh maksud-maksud tertentu dalam benak peneliti.
Dalam pengamatan, peneliti harus memutuskan lokasi, situasi, dan peristiwa atau gejala yang akan diamati. Keputusan-keputusan tersebut kerap kali juga dipengaruhi oleh data yang muncul dari pengamatan itu sendiri.
Sementara dalam kajian dokumen, kriteria seleksi dokumen mesti mencerminkan isu-isu yang bukti-buktinya hendak dicari oleh peneliti. Untuk itu peneliti sebelumnya harus merumuskan sejumlah kriteria tentang dokumen yang harus diambil dan yang harus disisihkan.
Dalam setiap cara seleksi data tersebut di atas, isu-isu awal atau yang baru muncul kemudian akan memberikan sejumlah tuntunan pada kategori-kategori yang selayaknya dikembangkan dalam analisis data.
Sumber lain untuk penciptaan kategori, tetapi masih terkait dengan data dan pertanyaan penelitian, adalah isu-isu teoritis, kebijakan, imajinasi, intuisi, dan pengetahuan terdahulu. Dua sumber tersebut pertama, teori dan kebijakan, pada dasarnya terkait dengan pertanyaan penelitian. Sedangkan tiga sumber tersebut terakhir menunjuk pada proses kreatif yang pada dasarnya terkait dengan data penelitian.
Kategorisasi data mempersyaratkan suatu pendekatan yang lebih ketat dan sistematis. Itulah yang membedakannya dari proses perumusan fokus analisis, pembacaan dan penganotasian data yang secara alami sebenarnya juga mengarah pada penciptaan kategori-kategori data.
Dalam proses penciptaan kategori data, gagasan-gagasan harus ditapis, signifikansinya harus diukur, dan relevansinya harus dinilai. Sejumlah gagasan mungkin akan menghasilkan konsep kunci untuk memahami data, tetapi sebagian lagi mungkin harus dibuang.
Saya yakin, diskusi penciptaan kategori data ini cukup memusingkan. Karena itu, diskusi penerapan kategori dan pemecahan/penyatuan kategori kita tangguhkan saja dulu.(*)
Anjuran bacaan:
I. Dey, 1993, Qualitative Data Analysis: A User-Friendly Guide for Social Scientists, London & New York: Routledge.
Tolong baca artikel sebelumnya:
penelitian-kualitatif-038-begini-cara-membaca-dan-menganotasi-data
penelitian-kualitatif-037-menetapkan-fokus-analisis-dan-menata-data
penelitian-kualitatif-036-inilah-lingkup-analisis-datanya
penelitian-kualitatif-035-beginilah-penelusuran-dokumen-dilakukan
penelitian-kualitatif-034-begini-pelaksanaan-wawancara-mendalam-di-lapangan
penelitian-kualitatif-033-sebelum-wawancara-siapkan-pedoman-dan-pilih-subyek-yang-tepat
penelitian-kualitatif-032-apa-dan-mengapa-wawancara-mendalam
penelitian-kualitatif-031-temukan-metode-pengamatan-berperanserta-mu
penelitian-kualitatif-030-inilah-tipologi-peran-pengamat-berperanserta
penelitian-kualitatif-029-pengamatan-berperanserta-ini-tipologinya
penelitian-kualitatif-028-triangulasi-karena-bersatu-kita-kuat-berpisah-kita-lemah
penelitian-kualitatif-027-tak-ada-metode-pengumpulan-data-yang-sempurna
penelitian-kualitatif-026-1x24-jam-harap-tulis-catatan-lapangan
penelitian-kualitatif-025-peneliti-adalah-instrumen-utama
penelitian-kualitatif-024-empat-tipe-triangulasi-dalam-pengumpulan-data
penelitian-kualitatif-023-tiga-metode-utama-pengumpulan-data-kualitatif
penelitian-kualitatif-022-dwi-tunggal-yin-yang-data-kualitatif-dan-kuantitatif
penelitian-kualitatif-021-apa-itu-data-kualitatif
penelitian-kualitatif-020-triangulasi-metode-pengumpulan-data-mutlak-dalam-studi-kasus
penelitian-kualitatif-019-begini-cara-memilih-unit-kasus
penelitian-kualitatif-018-empat-tahapan-dalam-studi-kasus
penelitian-kualitatif-017-mengapa-memilih-studi-kasus
penelitian-kualitatif-016-apa-itu-studi-kasus
penelitian-kualitatif-015-cara-memilih-subyek-tineliti
penelitian-kualitatif-014-begini-cara-menetapkan-satuan-penelitian
penelitian-kualitatif-013-begini-cara-memilih-strateginya
penelitian-kualitatif-012-lima-strategi-paling-populer
penelitian-kualitatif-011-strategi-tukang-batu
penelitian-kualitatif-010-dimana-tempat-teori-dan-tinjauan-literatur
penelitian-kualitatif-009-begini-format-rancangannya
penelitian-kualitatif-008-rancangannya-selesai-belakangan
penelitian-kualitatif-007-ini-lima-sifat-khas-rancangannya
penelitian-kualitatif-006-di-aras-mikro-menantang-teori-makro
penelitian-kualitatif-005-orientasinya-menunjukkan-kepalsuan-teori-besar
penelitian-kualitatif-004-subyektivitas-sebagai-pumpunan
penelitian-kualitatif-003-beginilah-sifat-sifatnya
penelitian-kualitatif-002-inilah-asumsi-asumsi-dasarnya
penelitian-kualitatif-001-apa-batasannya
Â