Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Hindari 3 Hal ini Ketika Berkendara di Tol Cipali

18 Juli 2015   07:42 Diperbarui: 18 Juli 2015   11:15 5798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tragedy of the commons atau "tragedi kepemilikan bersama adalah metafor ekologi (G. Hardin) untuk menggambarkan keserakahan individu mengeksploitasi manfaat sumberdaya milik bersama, tanpa upaya pelestarian, sehingga pada akhirnya mengancam kepentingan bersama.

Prinsipnya yang berlaku di sini, "kalau tidak saya manfaatkan sekarang, pasti akan dimanfaatkan orang lain nanti". Jelas, ini egoisme tingkat tinggi.

Kendati tidak sepenuhnya paralel, metafor ini dapat menjelaskan gejala penumpukan kendaraan di gerbang masuk dan keluar tol Cipali. Harusnya hanya satu jalur antrian untuk satu pintu gerbang. Tapi ada yang serakah lalu menerabas dari samping membuat jalur informal. Sehingga ada dua atau bahkan tiga jalur antrian untuk satu pintu gerbang. Akibatnya terjadi bottle neck yang memperparah kemacetan. Sudah pasti ini menyebabkan ketidaknyamanan.

Tindakan serakah di jalur tol itu berangkat dari anggapan bahwa pelaku merasa berhak atas manfaat maksimal jalan tol, karena ia sudah membayar untuk itu. Tapi dia lupa bahwa semua pengguna tol juga membayar sehingga manfaat tol sebenarnya adalah "milik bersama" yang harus dinikmati secara fair.

Tindakan egoistik dari sejumlah kecil pengguna tol, dengan laku mau menang sendiri, akhirnya akan merugikan kepentingan keseluruhan. Misalnya kehilangan banyak waktu dan energi karena kemacetan yang berlarut-larut. Begitulah cara tragedy of the commons merampas kenyamanan berkendara di tol.

Barangkali istilah-istilah cultural lag, fallacy of composition, dan tragedy of the commons di atas terdengar asing atau bahkan terkesan mengawang bagi kebanyakan dari kita. Tapi, seperti telah saya coba jelaskan, kita sebenarnya sangat akrab dengan tindakan, kejadian, atau gejala yang dibingkai oleh istilah-istilah itu.

Jadi, kembali pada ritus mudik dan balik-mudik melalui tol Cipali, sebaiknya hindarilah masalah-masalah cultural lag, fallacy of composition, dan tragedy of the commons saat melintas di sana. Dengan begitu, niscaya perjalanan mudik dan balik-mudik akan menjadi perjalanan yang aman dan nyaman.

Ingatlah selalu, keamanan dan kenyamanan adalah pilihan rasional, bukan takdir irrasional. Tol Cipali memang menawarkan jaminan keamanan dan kenyamanan berkendara. Tapi apakah kita akan mendapatkan keamanan dan jaminan itu, tergantung pada rasionalitas dan kecerdasan kita berkendara, antara lain kemampuan kita menghindari tiga masalah di atas.

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah. Mohon maaf lahir dan bathin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun