Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Prostitusi dan Korupsi, dari “Life Chances” ke “Lifestyle”

13 Mei 2015   09:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:06 1040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14314962691514531533

Lifestyle prostitut ini, kalau bicara yang "kelas atas", lalu berjumbuh dengan lifestyle koruptor (juga kelas "atas"). Lifestyle prostitut memerlukan uang besar. Sementara koruptor memerlukan unusual sexual experiences, antara lain kencan semalam atau seminggu dengan seorang perempuan cantik, putih, mulus, lagi bahenol, sebagai bentuk status symbol untuk mengukuhkan lifestyle-nya. Di mana koruptor dapat memperolehnya, kalau bukan membeli dari seorang prostitut?

Pada titik jumbuh itu, terjadilah sinergi lifestyle antara prostitut dan koruptor. Keduanya saling-butuh dan saling-menguatkan. Maka, sebagai resultannya, terjadilah pelestarian tindakan prostitusi dan korupsi sebagai tindakan ekonomi illegal rasional.

Saya tak hendak menyimpulkan adanya hubungan interaktif yang bersifat dinamis antara prostitusi dan korupsi di negeri ini. Mungkinkah ada Kompasianer yang berminat menelitinya? Hipotesanya: prostitusi dan korupsi adalah dua tindakan sosial yang saling menguatkan. Dengan catatan, biaya risetnya bukan hasil dari kegiatan prostitusi atau korupsi. (*)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun