Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Humor Revolusi Mental #055: Perkara Berketiak Ular (Analogi Calon Kapolri)

19 Januari 2015   00:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:51 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

(Komporsiana.com. Jkt 18/1/2014) Menangkan hadiah Rp 1 Milyar jika berhasil menemukan ketiak ular. Hanya ular itu sendiri yang tahu di mana letak ketiaknya, kalau ia benar punya ketiak.

Perkara ketiak ular ini pernah menimpa Pak Bram, 15 tahun lalu, di pasar hewan piaraan dan pasar ikan hias Jalan Barito, Jakarta Selatan. Waktu itu Bram bermaksud membeli sepasang berang-berang untuk dipelihara.

"Bagaimana caranya membedakan berang-berang jantan dan betina?" tanya Bram kepada penjual berang-berang. Maksudnya untuk memastikan bahwa berang-berang yang dibelinya benar-benar jantan dan betina.

"Oh gampang sekali itu! Berikan saja sejumlah ikan.  Berang-berang jantan akan makan ikan betina. Sedangkan berang-berang betina akan makan ikan jantan," pedagang itu menjelaskan caranya.

"Lalu bagaimana caranya membedakan ikan jantan dan betina?" tanya Bram kebingungan.

"Wah, gak tau, Pak. Yang tau tukang ikan hias di seberang sana," jawab pedagang berang-berang lepas tangan.

Maka Bram menyeberang jalan dan bertanya kepada pedagang ikan hias, bagaimana cara membedakan ikan jantan dan betina.

"Oh, gampang sekali itu!  Berikan saja sejumput cacing. Ikan jantan akan makan cacing betina. Sedangkan ikan betina akan makan cacing jantan," jawab pedagang ikan hias.

"Lalu bagimana cara membedakan cacing jatan dan betina?" tanya Bram semakin bingung.

"Wah, gak tau, Pak. Yang tau tukang cacing di sebelah," jawab pedagang ikan hias lepas tangan.

Maka bertanyalah Bram kepada tukang cacing cara membedakan cacing jantan dan betina.

"Oh, gampang sekali itu! Cacing betina dimakan ikan jantan. Cacing jantan dimakan ikan betina!" jawab tukang cacing itu. (Tukang cacing dan Bram rupanya sama-sama tidak tahu bahwa cacing itu hermaprodit).

"Lha, masalahnya bagaimana membedakan ikan jantan dan ikan betina?" kebingungan Bram sudah hampir sampai diubun-ubun.

"Wah, gak tau, Pak. Yang tau tukang ikan hias di sebelah," jawab tukang cacing lepas tangan.

"Duh Gustiiiii ...!  Ini masalah jantan dan betina kok jadi berketiak ular. Jawaban pertanyaan kok ya kembali ke pertanyaan awal," Bram betul-betul puyeng.  Dihentikannya angkot Kopaja 614 dan langsung lompat naik. Tak sadar dia sedang naik angkot ke arah Cipulir, padahal tujuannya arah Pasar Minggu.(*)

#Moral revolusi mental-nya:  "Jangan pernah bertanya kepada seseorang yang tidak memiliki jawabannya."

Komporsiana.com
Sharing.Laughing.Changing

Salam Komporsiana, tularkan virus menor dan morse

CATATAN ANALOGIS:

Pertanyaan apakah Komjen Budi Gunawan akan dilantik Presiden Jokowi menjadi Kapolri kini menjadi perkara berketiak ular, karena tidak seorangpun tahu persis apa jawabannya.  Untuk mencari ketiak ularnya, cobalah baca penggalan berita di bawah ini.

Satu Episode Penundaan Pelantikan Budi Gunawan

Minggu, 18 Januari 2015 | 10:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - "Tadi sore telah saya tanda tangani dua Keppres, dua keputusan Presiden," ucap Presiden Joko Widodo mengawali keterangan pers di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (16/1/2015) malam.

Keterangan pers Presiden pada malam itu merupakan jawaban yang ditunggu-tunggu, baik oleh media massa maupun masyarakat terkait pencalonan Komisaris Jenderal (Pol) Budi Gunawan sebagai Kapolri, yang sudah mendapat persetujuan DPR RI sehari sebelumnya, Kamis (15/1).

.....................................................................................................................

"Keppres pertama tentang pemberhentian dengan hormat Jenderal (Pol) Sutarman sebagai Kapolri dan Keppres yang kedua tentang penugasan Wakapolri Komjen (Pol) Badrodin Haiti untuk melaksanakan tugas dan wewenang tanggung jawab Kapolri," kata Presiden.

.....................................................................................................................

Beberapa jam sebelumnya, pada Jumat sore, dikabarkan Komjen Bardorin Haiti ditugaskan untuk melaksanakan tugas sehari-hari Kapolri.

"Dalam surat Presiden dinyatakan penunjukan dan pemberhentian Kapolri itu satu paket. Jadi, tugas sehari-hari Kapolri dilaksanakan oleh Wakapolri," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divhumas Polri Kombes Pol Agus Rianto di Jakarta, Jumat (16/1) sore.

Dalam surat Presiden kepada DPR pada 9 Januari 2015 perihal "Pemberhentian dan Pengangkatan Kapolri" disebutkan presiden meminta persetujuan DPR untuk mengangkat Budi Gunawan menjadi Kapolri baru dan memberhentikan Jenderal Pol Sutarman.

Dengan demikian, menurut Agus, saat Komjen Budi Gunawan telah dinyatakan lulus dalam uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri di Komisi III DPR, maka otomatis Sutarman hanya sebagai Kapolri nonaktif

Pada pukul 20.10 WIB, akhirnya teka-teki sepanjang Jumat itu atas bagaimana kelanjutan proses pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri terjawab saat Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan persnya.

"Juga perlu saya sampaikan sejak proses dari seleksi Kompolnas dari kemudian diajukan surat ke DPR kemudian persetujuan dari DPR, berhubung Komjen Budi Gunawan sedang menjalani proses hukum, maka kami pandang perlu untuk menunda pengangkatan sebagai kepala Polri, jadi menunda bukan membatalkan ini yang digarisbawahi," kata Presiden.

Baik Sutarman dan Badrodin Haiti yang mendampingi Presiden malam itu menyatakan loyal atas keputusan Presiden dan mengharapkan Polri tetap solid dan seluruh anggota kepolisian negara terus menjalankan tugasnya dengan baik.

Sutarman yang menegaskan bahwa sejak malam itu, tugas-tugas Kapolri dilaksanakan oleh Komjen Badrodin Haiti.

"Mulai detik ini seluruh kegiatan pembina dan operasional sudah beralih ke Wakapolri, (termasuk) acara seremonial di Polri. Ini (juga) pemberitahuan pada anggota Polri dimana pun bertugas, pembinaan dan operasional (dilaksanakan) oleh Wakapolri (selaku pelaksana tugas Kapolri)," tegasnya.

..........................................................................................................................

Setelah keterangan pers dari Presiden usai, Budi Gunawan meninggalkan kompleks Istana Presiden dan tidak berkomentar pada wartawan. ...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun