Mohon tunggu...
Muhammad Syarifuddin Nur
Muhammad Syarifuddin Nur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Geography Student at University of Indonesia

Mahasiswa Geografi Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Waspada Pencemaran Air Tanah Kota Depok Akibat Rembesan Lindi dari TPA Cipayung

30 Desember 2022   00:30 Diperbarui: 30 Desember 2022   08:17 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Gunung Sampah TPA Cipayung Depok Capai 20 Meter (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Air merupakan kebutuhan dasar makhluk hidup yg harus dipenuhi. Termasuk manusia. Dimana 70% tubuh manusia terdiri atas air dan air juga menutupi sekitar 70 % permukaan bumi, dengan jumlah sekitar 1,368 juta km. Oleh karena itu, air terutama air bersih sangat dibutuhkan. 

Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, pencemaran air (air permukaan dan air tanah) merupakan penyebab utama gangguan kesehatan manusia karena pencemaran air berpotensi terhadap meningkatnya penyakit berbasis air yang disebabkan air limbah yang tidak terolah yang masuk ke sumber air minum maupun air yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. 

Di negara berkembang penerapan metode pengolahan sampah memiliki tantangan yang besar. Salah satu tantangan besarnya adalah karena terus bertambah dan banyaknya jumlah penduduk sehingga sampah yang dihasilkan pun banyak. 

Dalam laporan Proyeksi Penduduk Indonesia 2015-2045, Kementerian PPN dan BPS memprediksi jumlah penduduk Indonesia selama dua puluh lima tahun mendatang terus meningkat mencapai 318,96 juta jiwa pada tahun 2045. 

Jumlah penduduk yang terus meningkat tersebut, tentunya akan diikuti dengan meningkatnya kegiatan dan usaha di berbagai sektor, yang pada akhirnya akan meningkatkan produksi limbah padat maupun cair yang harus ditampung oleh lingkungan dan TPA. Produksi limbah yang dibuang ke TPA, apabila dilakukan secara terus menerus akan menjadi tumpukan sampah yang dapat menghasilkan air lindi

Disisi lain, air juga memiliki kualitas yang berperan penting untuk menunjang penggunaan nya,jika kualitas air tidak memungkinkan maka hal tersebut juga sangat berpengaruh pada penggunaan airnya, memanfaatkan kebersihan air sangat diperlukan untuk semua orang tetapi jika kualitas air tercemar lindi dari TPA lalu apa dampaknya?

Penyebab Permasalahan Air Bersih pada pemukiman sekitar TPA Cipayung

Akhir-akhir ini sudah mulai terbangun pemukiman yang bertambah padat semakin padatnya pemukiman dan lahan pembangunan lain, semakin berpengaruh pada pencemaran kualitas airnya, terutama yang terjadi pada Kota Depok. Kota Depok merupakan salah satu kota yang sedang berkembang di Provinsi Jawa Barat. 

Sebagaimana umumnya kota yang sedang berkembang, cukup banyak kegiatan yang dilakukan tanpa memperhitungkan keseimbangan lingkungan. Pertumbuhan penduduk Depok yang pesat adalah salah satu permasalahan yang kompleks bagi penyediaan air bersih terutama karena limbah domestik yang dihasilkan dari kegiatan masyarakat. 

Sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memaparkan bahwa timbulan sampah di Indonesia pada tahun 2021 sebanyak 68,5 juta ton dan meningkat pada tahun 2022 menjadi 70 juta ton. Salah satu dampak perkembangan pembangunan yang paling menonjol dan memerlukan perhatian yang sangat besar adalah masalah persampahan. 

Berdasarkan data DKLH Kota Depok (2008), timbulan sampah yang dihasilkan Kota Depok semakin meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduknya yang telah mencapai lebih dari 1,3 juta jiwa. Pada tahun 2006 timbunan sampah di Kota Depok mengalami kenaikan sebesar 43% dari tahun 2005, yaitu dari ± 2,409m3 /hari (879.318 m3/tahun) menjadi ± 3,445 m3/hari (1,257,425 m3/tahun). 

Dengan adanya hal tersebut mengakibatkan bertambahnya jumlah timbulan sampah yang pada akhirnya meningkatkan beban TPA karena adanya ketidaksanggupan TPA menampung jumlah timbulan sampah yang semakin hari semakin bertambah. Timbulan sampah yang banyak menjadi tantangan tersendiri dalam penanganannya sehingga pengolahan akhir yang banyak yang tidak optimal dan banyak digunakan metode open dumping pada beberapa TPA di Indonesia.

Seperti halnya kebanyakan TPA, TPA Cipayung saat ini menggunakan pengolahan dengan metode open dumping dan tidak mengolah lindi yang dihasilkan oleh timbunan sampah. Lokasi TPA Cipayung sangat berdekatan dengan pemukiman warga yang hanya berjarak kurang lebih 150 meter. Hal tersebut tentunya berisiko terjadinya pencemaran air tanah pada pemukiman sekitar TPA Cipayung.

Sumber : Daerah dengan TPA Open Dumping tak Dapat Adipura. Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Sumber : Daerah dengan TPA Open Dumping tak Dapat Adipura. Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya

Mengapa air permukaan TPA Cipayung bisa tercemar sehingga berdampak pada pemukiman sekitar TPA Cipayung?

Tercemarnya air permukaan pada pemukiman sekitar TPA Cipayung oleh limbah domestik masyarakat pada TPA Cipayung yang tidak terolah dengan baik dikarenakan TPA Cipayung kini dalam mengelola sampah menggunakan metode open dumping. TPA Cipayung memiliki instalasi pengolahan lindi dengan stabilization pond. 

Instalasi pengolahan lindi kini di TPA Cipayung tidak berfungsi sehingga lindi hanya dibuang begitu saja. TPA Cipayung Depok masih memiliki pengolahan dan pengelolaan sampah yang buruk karena masih membuang sampah sembarangan sehingga mencemari lingkungan sekitar. Lindi sebagai polutan yang dihasilkan oleh sampah tentunya berpotensi mencemari air tanah di sekitar TPA Cipayung karena mengandung zat pencemar seperti kesadahan, mangan, nitrit, besi dan logam berat.

Lindi yang terserap oleh tanah dapat mencemari air tanah ataupun badan air di sekitarnya yang terbawa oleh aliran air dalam tanah sehingga dapat mencemari air tanah. Berdasarkan data sanitasi kota depok oleh diskominfo, dapat disimpulkan penurunan kualitas air tanah dan air permukaan yang terjadi Kota Depok tidak lagi disebabkan oleh industri selaku penyebab utama yang mencampakkan limbahnya di daerah Kota Depok, melainkan limbah domestik yang tertimbun di TPA Cipayung yang menghasilkan lindi.

Sungai Pesanggrahan Tercemar Limbah Sampah Cipayung-Metro-Koran.Tempo.co
Sungai Pesanggrahan Tercemar Limbah Sampah Cipayung-Metro-Koran.Tempo.co

Menurut jurnal “Evaluasi Pencemaran Air Tanah di Area Pemukiman Akibat Lindi Dari TPA Cipayung, Depok” didapatkan bahwa Indikasi suatu badan air tercemar akibat pengaruh dari lindi adalah kandungan pencemar itu sendiri. Sesuai dengan Permen LHK No.59 tahun 2016 bahwa karakteristik air yang mengindikasikan adanya pencemaran lindi adalah terdapat nilai parameter yang tidak sesuai pada baku mutu lindi seperti pH, BOD, COD, TSS, N total, merkuri, dan kadmium. 

Pada hasil pengujian lindi di TPA Cipayung Indikasi suatu badan air tercemar akibat pengaruh dari lindi adalah kandungan pencemar itu sendiri. Sesuai dengan Permen LHK No.59 tahun 2016 bahwa karakteristik air yang mengindikasikan adanya pencemaran lindi adalah terdapat nilai parameter yang tidak sesuai pada baku mutu lindi seperti pH, BOD, COD, TSS, N total, merkuri, dan kadmium. 

Hasil uji kualitas air  menunjukkan karakteristik air tanah dengan sumber air sumur gali di pemukiman sekitar TPA Cipayung menunjukkan nilai yang beragam dan cenderung menurun apabila semakin jauh jaraknya dari TPA dan hasil tersebut menunjukkan parameter seperti BOD dan COD memiliki nilai terkecil yaitu 0,4 mg/l dan nilai terbesar adalah 3,6 mg/l. 

Hasil pengujian karakteristik air tanah disekitar TPA Cipayung menunjukkan nilai yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan hasil uji karakteristik air tanah yang jauh dari sumber tercemar sehingga terindikasi adanya pengaruh pencemaran akibat lindi dari TPA Cipayung. Maka dari itu kualitas air tanah di kota Depok dan pengolahan TPA Cipayung sangat perlu diperhatikan. Lalu bagaimana peran pemerintah terkait dan masyarakat dalam pengelolaan limbah sampah di TPA Cipayung, Depok?

Peran Penting Pemerintah Terkait dan Masyarakat Dalam Pengelolaan Limbah Sampah DI TPA Cipayung, Depok

Perlunya kewaspadaan terhadap dampak pencemaran air tanah Kota Depok akibat rembesan lindi dari TPA Cipayung, karena mengingat peran air tanah semakin penting dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air untuk kepentingan rumah tangga (domestik) maupun untuk kepentingan industri di sekitar wilayah TPA Cipayung untuk kebutuhan hidup seperti mandi mencuci, minum, dan lain sebagainya, maka pemanfaatan air tanah harus didasarkan pada keseimbangan dan kelestarian air tanah itu sendiri. Kurangnya pemahaman tentang kondisi air tanah dapat menyebabkan masalah yang mengancam keberlangsungan hidup masyarakat.

Dengan adanya permasalahan sampah yang terus bertambah, tentunya peran pemerintah sangat penting dalam menentukan kebijakan pengolahan sampah. Pemerintah diharapkan dapat mengambil tindakan yang signifikan dan cepat untuk mengatasi masalah tersebut. Untuk itu, perlu disusun perencanaan pemanfaatan air tanah secara bertahap, termasuk inventarisasi potensi air tanah dan perencanaan pemanfaatannya. Pemerintah dapat melakukan dengan cara mempertegas kebijakan pengolahan limbah dan sampah di TPA Cipayung (tidak hanya dengan kebijakan melainkan dengan menegaskan pengawasan sangat perlu dilakukan oleh semua stakeholder. 

Bahkan Pemkot Depok harus melakukan audit lingkungan di wilayahnya), Pemerintah mengupayakan untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya pengelolaan air tanah dan pemahaman terhadap kondisi air tanah, Pemerintah mengubah metode pengolahan TPA Cipayung dengan cara tidak lagi mengadopsi metode pengolahan open dumping, melainkan melakukan pengolahan TPA dengan metode  controlled landfill atau sanitary landfill, Pemerintah perlu melakukan perbaikan terkait fasilitas pengolahan lindi di TPA Cipayung dan melakukan pengontrolan efluen lindi yang menuju badan air, serta pemerintah menjamin adanya sarana air bersih yang layak untuk masyarakat di pemukiman sekitar TPA Cipayung seperti diberikan akses air bersih dari PDAM berdasarkan standar kualitas air bersih menurut Permenkes No. 416/PER/IX/1990, dan WHO. 

Kebijakan pemerintah yang ditetapkan yang diterbitkan pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Lalu bagaimana aksi masyarakat terkait kekurangan terhadap kebijakan yang telah ada sebelumnya? Sikap sebagai masyarakat terkait hal tersebut dengan cara aktif memberikan kritik yang membangun dan solusi yang dapat disampaikan. 

Selain itu, pentingnya literasi bagi masyarakat karena masyarakat memiliki peran penting terkait permasalahan tersebut. Dengan literasi yang baik, harapannya masyarakat dapat mengetahui cara menyelesaikan permasalah ataupun meminimalisir permasalahan terkait lindi yang disebabkan oleh penimbunan sampah, yang mana masyarakat berperan penting dalam mengurangi produksi sampah rumah tangga. 

Masyarakat diupayakan bisa untuk melakukan daur ulang dan atau menggunakan barang yang tidak sekali pakai sehingga dapat menekan secara signifikan laju pertambahan sampah yang dapat menyebabkan lindi yang berakibat pada tercemarnya air tanah. Dan di sisi masyarakat sebagai mahasiswa diharapkan dapat menemukan inovasi baru berupa alat yang dapat membuat air yang tercemar atau tidak layak pakai menjadi layak untuk dipakai dan mahasiswa juga berperan memberikan edukasi berupa sosialisasi atau seminar kepada masyarakat dengan ilmu yang telah dimiliki.

Menurut penulis, Masyarakat harus kritis terhadap permasalahan tersebut dan juga perlu dukungan pemerintah. Di sisi peran pemerintah memberikan ruang, masyarakat memberikan opini untuk perbaikan. Ketika pemerintah memberikan kebijakan disitulah masyarakat melaksanakannya dengan baik. Disinilah pentingnya masyarakat dan pemerintah dalam bekerjasama melakukan pencegahan serta menangani dampak pencemaran air tanah akibat rembesan lindi dari TPA Cipayung. Sebuah kebijakan tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya koreksi untuk perbaikan. Ketika pemerintah memberikan kebijakan disitulah masyarakat melaksanakannya dengan baik. Perlu adanya kesinambungan yang baik antara pemerintah dan masyarakat agar ke depannya pengolahan air di depok dapat menjadi lebih baik.

Referensi :

(1) Administrator. (2016). Sungai Pesanggrahan Tercemar Limbah Sampah Cipayung. Tempo.

(2) Ahadis. (2005). Pengaruh Tempat Pembuangan Akhir Sampah Terhadap Perairan di Sekitarnya: Studi Kasus TPA Bantar Gebang Bekasi. Disertasi. Program Pasca Sarjana. IPB. Bogor.

(3) Aryantie, M. H., & Purwati, S. U. (2021). Analisis Kebijakan Sistem Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Kota Depok. Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 9(2), 172-185.

(4) Astuti, E.B. (2005). Strategi Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah Cipayung Melalui Penguatan Kemampuan Masyarakat Dalam Pemeliharaan Lingkungan Sehat. Tesis. Program Pasca Sarjana. IPB. Bogor.

(5) Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup. 2008. Studi ANDAL TPA Cipayung (Ringkasan Eksekutif). Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok. Depok.

(6) Erlinna, A. (2012). Pengaruh keberadaan TPA Cipayung Depok terhadap kualitas sumber air bersih di wilayah pemukiman sekitarnya (dengan parameter besi dan mangan). Universitas Indonesia Library.

(7) Faturahman, S., & Miftahul Jannah, L. (2021). KESIAPAN SIKAP SUMBER DAYA MANUSIA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA ASASTA KOTA DEPOK DALAM MENGHADAPI INDUSTRI 4.0. Kebijakan: Jurnal Ilmu Administrasi, 12(2).

(8) Handono, M. (2010). Model pengelolaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah secara berkelanjutan di TPA Cipayung Kota Depok-Jawa Barat. Repository.ipb.ac.id. 

(9) Izzati, T., Puspita Sari Subarno, A., Patriansyah, R., & Nainggolan, V. (2020). Analisa Kualitas Air Tanah Daerah Industri di Bekasi Dan Kualitas Air Tanah Daerah Pemukiman Penduduk di Depok, Jawa Barat, Indonesia. Journal.teknikunkris.ac.id, 23(2).

(10) Komarudin, M., Hariyadi, S., & Kurniawan, B. (2015). ANALISIS DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR SUNGAI PESANGGRAHAN (SEGMEN KOTA DEPOK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL NUMERIK DAN SPASIAL. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management), 5(2), 121

(11) Puspita, R. (2019). KLKH: Daerah dengan TPA Open Dumping tak Dapat Adipura. Republika Online.

(12) Rizki Reynaldy, T. (2022). Evaluasi pencemaran air tanah di area permukiman akibat lindi dari TPA Cipayung, Depok = Evaluation of ground water contamination in residential areas by landfill lecheate: a case study In Depok. Universitas Indonesia Library. 

(13)  Sesempuli, Y., Iswanto, B., & Hendrawan, D. (2018). Pengelolaan Sumber Daya Air Berkelanjutan di Perkotaan: Kajian Status Mutu Air Kali Krukut Depok, Jawa Barat menggunakan Indeks Pencemar Water Quality Analysis of Kali Krukut, Depok, West Java using Pollution Index Methods. Seminar Nasional Kota Berkelanjutan, 1(1), 1.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun