Kekhalifahan berlanjut sebelum khalifah al-Mutawakkil meninggal, dan dia ingin menyampaikan misinya kepada anak-anaknya, yaitu al-Muntashir, al-Mu'taz, dan al-Muhtadi. Namun setelah itu, sistem penerusnya diubah menjadi al-Mu'taz terlebih dahulu, sedangkan al-Muntashir tidak menerimanya. Kemudian posisi al-Muntashir dengan cepat dicopot jabatannya secara paksa. Di sisi lain hal itu berbarengan dengan ketidaksukaan orang-orang Turki karena membenci khalifah al-Mutawakkil karena beberapa alasan. Kemudian, al-Muntashir dan orang-orang Turki merencanakan pembunuhan untuk membunuh al-Mutawakkil. Setelah pembunuhannya, al-Muntashir menjadi pemimpin kekhalifahan Daulah Abbasiyah, tetapi hanya selama enam bulan saja sebab dia kemudian membelakangi dan menjelekkan orang-orang Turki dan akhirnya dibunuh oleh mereka. Sejak itu, sejarah berdirinya Daulah Abbasiyah telah menurun. Banyak faktor lain yang mempengaruhinya karena kurangnya perhatian terhadap isu-isu politik, seperti mundurnya dari Afrika Utara untuk membentuk pemerintahan Daulah Fatimiyah yang merdeka. Gubernur dari berbagai negara bagian, seperti Daulah Samanid, mulai bertindak lebih bebas, dan para jenderal Turki dari Daulah Abbasiyah juga menjadi semakin sulit bagi para khalifah untuk diperintah. Komunikasi antara pemerintah pusat sulit pada waktu itu, karena jangkauan kekuasaan begitu luas bahkan kepercayaan antara penguasa dan pejabat pemerintah sangat rendah. Faktor-faktor kemundurannya antara lain:
- Adanya tekanan dari orang-orang Turki
- Adanya tekanan dari Daulah Buwaihi
- Tekanan dari Turki Saljuk
- Ketidakmampuan para khalifah
- Rasa tidak puas rakyat terhadap pemerintah
- Luasnya wilayah kekuasaan dan lemahnya perekonomian
- Persaingan Sunni dan Syi'ah
- Serangan dari bangsa Mongol
Kesimpulan
Zaman pemerintahan Daulah Abbasiyah yang pertama merupakan puncak masa Dinasti ini. Secara politis, para khalifah betul-betul tokoh yang kuat serta merupakan pusat kekuasaan politik dan kepercayaan sekaligus. Pada sisi lain, kemakmuran masyarakat mencapai taraf tertinggi. Selain itu Daulah Abbasiyah juga merupakan Daulah yang menghasilkan konsep-konsep Islam dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Zaman-zaman Islam yang ditandai dengan penguasaan ilmu pengetahuan di berbagai sektor sudah membawa kemakmuran tersendiri terhadap rakyat pada saat itu. Kemajuan di segala bidang yang diperoleh Daulah Abbasiyah menempatkan bahwa Daulah Abbasiyah lebih baik dari Daulah Umayyah. Di samping itu pada masa Dinasti ini banyak melahirkan tokoh-tokoh muslim intelektual yang relatif penting hingga hari ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H