Strategi Kelembagaan (Institutional strategy) berfokus pada pengembangan kemampuan organisasi untuk menginisiasi inovasi baru. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pasuruan telah melakukan institusional strategy (strategi kelembagaan) diperkuat dengan inovasi-inovasi yang tentunya dapat meningkatkan PAD Kabupaten Pasuruan melalui sektor pariwisata. Salah satunya inovasi berupa Program "Satrya Emas" yang merupakan program dengan tujuan untuk memaksimalkan program layanan kewirausahaan yang mandiri, profesional dan maslahat yang tentunya berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat dan meningkatkan PAD Kabupaten Pasuruan.
Dalam implementasinya, strategi yang dikeluarkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Pasuruan tentu memberi pengaruh atau dampak dari aspek sosial ekonomi kemasyarakatan setempat. Salah satu contoh nyata adalah pengendalian kawasan hutan mangrove (bakau) di wilayah pesisir melalui program pelestarian dan pengembangan hutan mangrove memberikan dampak positif berupa peningkatan hasil tangkapan ikan yang diperoleh oleh nelayan setempat. Secara sosial, perubahan yang dirasakan masyarakat pada sekitar pesisir Kabupaten Pasuruan berupa diversifikasi sosial akibat banyaknya pengunjung maupun wisatawan yang hadir dari berbagai latar belakang. Akan terjadi peralihan terkait perilaku masyarakat yang menyesuaikan tata bahasa yang berbeda, perkembangan pola pikir, serta investasi pada wilayah pesisir Kabupaten Pasuruan berupa peningkatan kondisi ekonomi pada bidang UMKM. Terlepas dari itu semua, dampak sosial dan ekonomi harus tetap dijaga dengan adat kedaerahan agar meminimalisir dampak negatif yang dapat berkembang.
Dampak dari strategi yang diterapkan akan berpengaruh penting terhadap retribusi daerah Kab. Pasuruan. Pengaruh Retribusi terhadap PAD dapat ditentukan oleh beberapa faktor, seperti jumlah wisatawan yang mengunjungi daerah tersebut, tarif retribusi yang dikenakan tiap tempat pariwisata, serta efektivitas pengelolaan dana retribusi oleh pemerintah daerah. Apabila tempat pariwisata pesisir Kabupaten Pasuruan menarik banyak wisatawan pada setiap tahunnya, maka retribusi pariwisata menjadi sumber pendapatan penting PAD Kabupaten Pasuruan. Pendapatan tersebut akan digunakan untuk biaya pemeliharaan serta pengembangan terkait infrastruktur, program serta kegiatan yang dapat membangun dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat pesisir Kabupaten Pasuruan. Untuk pendapatan retribusi Kabupaten Pasuruan pada tahun 2019 mencapai nilai 1,18 Miliar rupiah, melebihi target yang sudah direncanakan yaitu 850 Juta rupiah.
Berdasarkan data PAD Kabupaten Pasuruan tahun 2023, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan, Eka Wara Brehaspati mengungkapkan bahwa capaian PAD selama setengah tahun pada 2023 sudah mencapai 400 juta rupiah, yang berarti sudah melebihi target yang sudah direncanakan sejak awal tahun 2023. Kabupaten Pasuruan memiliki potensi zona wilayah pesisir yang dapat meningkatkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pariwisata. Dalam mengelola kekayaan tersebut dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat setempat, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pasuruan telah melakukan 4 jenis strategi pengelolaan potensi pariwisata lingkungan pesisir, melalui strategi program, strategi organisasi, strategi pengelolaan sumber daya, serta strategi instansi.Â
Melalui pembahasan artikel ini, beberapa kesimpulan yang didapat adalah pengelolaan pariwisata pada sektor pesisir memberikan kontribusi positif signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Pasuruan. Pendapatan langsung dan tidak langsung yang dihasilkan dari aktivitas pariwisata memberikan dorongan ekonomi yang penting bagi daerah. Sektor usaha kecil dan menengah berkembang, lapangan kerja tercipta, dan ekonomi masyarakat sekitar destinasi pariwisata mengalami peningkatan. Beberapa implikasi kebijakan yang dapat diambil untuk mendukung pengembangan dan keberlanjutan kontribusi ini berupa perluasan infrastruktur pariwisata, pengembangan fasilitas pendukung, dan penguatan transportasi lokal untuk meningkatkan kenyamanan dan daya tarik destinasi marine ecotourism. Selain itu, pengembangan harus didukung juga oleh regulasi yang ketat untuk memastikan praktik berkelanjutan dan pelestarian lingkungan. Regulasi ini dapat mencakup batasan jumlah wisatawan, pengelolaan limbah, maupun perlindungan habitat laut.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H